Jokowi: Angka Stunting Harus Cepat Dipangkas

"Layanan pengobatan harus semakin kuat."

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berharap angka stunting di Indonesia harus cepat dipangkas. Untuk itu layanan promotif dan preventif harus terus digenjot.

"Di bidang kesehatan, stunting harus cepat dipangkas. Layanan promotif dan preventif serta layanan pengobatan harus semakin kuat dan merata," kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR bersama DPR, Selasa (16/8/2022).

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) sbelumnya menyebut stunting menjadi salah satu program prioritas pemerintah karena punya dampak berkepanjangan.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga, dalam Webinar Nasional Cegah Stunting Untuk Generasi Emas Indonesia pada Maret 2022 lalu menyebutkan penurunan stunting di Indonesia dalam delapan tahun terakhir dari 2013 hingga 2021 masih berada di angka 2,0 persen.

Khusus pada 2021, angka stunting sebesar 24,4 persen. Padahal target RPJMN adalah penurunan sebesar 14 persen, atau 2,7 persen per tahun. Data Studi Status Gizi Indonesia 2021 menunjukan, dari 34 Provinsi di Indonesia, yang mendapat kategori baik hanya satu provinsi saja, yakni Provinsi Bali.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan selama pandemik COVID-19 selama dua tahun terakhir ini, pemerintah masih bisa menurunkan angka stunting nasional sekitar 1,7 persen per tahun.

Sehingga untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 nanti membutuhkan penurunan sekitar 3-3,5 persen per tahun. Muhadjir Effendy juga mengatakan pemerintah memprioritaskan percepatan penurunan angka stunting di 12 provinsi.

Baca Juga: Jokowi: Produsen Mobil Listrik Dunia Siap Berinvestasi di Indonesia

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya