Kabar Baik! Ekonomi Jakarta Kuartal II-2021 Tumbuh 10,91 Persen

Ekonomi DKI empat kuartal sebelumnya minus

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tumbuh melesat sebesar 10,91 persen secara year on year (YoY) di kuatal II tahun 2021. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, mengungkapkan selama empat kuartal ke belakang pertumbuhan ekonomi di DKI minus.

“Selama empat kuartal ke belakang, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta nilainya minus. Alhamdulillah, atas kerja keras kita bersama, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada Q2-2021 nilainya positif dan tumbuh double digit secara YoY, yakni 10,91 persen," ujar dia dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (6/8/2021).

1. Pertumbuhan ekonomi di DKI didorong dari beberapa peristiwa

Kabar Baik! Ekonomi Jakarta Kuartal II-2021 Tumbuh 10,91 PersenIlustrasi Memberi dan Menerima Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sri memaparkan pertumbuhan ekonomi di DKI didorong dari beberapa peristiwa. Di antaranya momentum Idul Fitri 1442 H, pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13, serta relaksasi perpajakan kendaraan bermotor (PPnBM) yang dilakukan sejak Maret 2021.

Adapun, produk domestik regional bruto (PDRB) harga berlaku DKI Jakarta pada kuartal II 2021 sebesar Rp721,5 triliun.  Pada PDRB menurut lapangan usaha, industri pengolahan penyumbang sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,54 persen.

Baca Juga: [BREAKING] Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2021 Naik 7,07 Persen

2. PKRT sumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jakarta

Kabar Baik! Ekonomi Jakarta Kuartal II-2021 Tumbuh 10,91 PersenPengunjung melintasi salah satu toko di Pasar Baru, Jakarta, Senin (8/6/2020). Meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, pusat perbelanjaan tersebut mulai dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan menjelang pelaksanaan normal baru (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Kemudian, bidang perdagangan sebesar 2,01 persen, industri penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 1,59 persen, industri transportasi dan pergudangan sebesar 1,25 persen, dan lain-lain sebesar 3,51 persen.

Kemudian pada PDRB menurut pengeluaran, pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta, dengan kontribusi sebesar 5,14 persen.

3. PKRT meningkat karena beberapa faktor

Kabar Baik! Ekonomi Jakarta Kuartal II-2021 Tumbuh 10,91 PersenMonumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara, pengeluaran konsumsi pemerintah berkontribusi sebesar 3,01 persen, pembentukan modal tetap bruto berkontribusi sebesar 2,05 persen dan lainnya sebesar 0,71 persen.

“PKRT tumbuh cukup tinggi di kuartal kedua 2021 ini karena didorong fenomena jumlah pelanggan listrik untuk rumah tangga tumbuh positif, jumlah pengunjung rekreasi meningkat dan konsumsi internet rumah tangga untuk pendidikan dan pekerjaan meningkat. Hal ini seiring dengan adanya kebijakan bekerja dari rumah (WFH) dan sekolah dari rumah (SFH),” kata Sri.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Positif, Sri Mulyani: Semua Mesin Sudah Pulih

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya