Kemendikbud: Kualitas Riset Ilmiah Perlu Didorong

Publikasi riset ilmiah sudah banyak

Intinya Sih...

  • Dirjen Kemendikbud Ristek mengakui kualitas publikasi riset ilmiah di Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan reputasi perguruan tinggi dan para dosen di kancah global.
  • Pemerintah telah meluncurkan dana khusus bagi riset serta dukungan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) lewat para ahli di bidang sains dan teknologi.

Jakarta, IDN Times - Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbud Ristek, Nizam, mengakui publikasi riset ilmiah di Indonesia sudah sangat banyak tetapi kualitsnya belum mumpuni.

“Namun kualitas publikasi masih sangat perlu ditingkatkan. Penting untuk memastikan jurnal tempat kita mempublikasi riset ilmiah memiliki kualitas baik sehingga reputasi perguruan tinggi di Indonesia dan para dosen bisa ditingkatkan ke kancah global. Untuk memperkuat publikasi nasional tersebut, pemerintah sangat mendorong riset kolaborasi baik antarperguruan tinggi Indonesia maupun perguruan tinggi di luar negeri,” kata dia dalam agenda ‘Indonesia Research Summit 2024’ yang diselenggarakan Editage, dikutip Jumat (1/3/2024).

Baca Juga: Rekapitulasi Suara KPU, Anies-Imin Unggul Telak di Islamabad Pakistan

1. Pentingnya pengembangan sumber daya

Kemendikbud: Kualitas Riset Ilmiah Perlu DidorongEditage, bagian dari Cactus Communications, menyelenggarakan ‘Indonesia Research Summit 2024’ di Jakarta, Kamis (29/2/2023) (dok. Editage)

Dalam proses mengupayakan kualitas dan kuantitas itu, Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, mengatakan, pemerintah telah meluncurkan dana yang secara khusus bagi riset.

Di sisi lain, kata Agus, untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dilaksanakan lewat dukungan para ahli di bidang sains dan teknologi.

“Dana ini dapat diakses oleh peneliti di berbagai perguruan tinggi serta peneliti individu menunjukkan komitmen kami untuk membangun ekosistem riset yang inklusif. Dalam konteks ini, kami mengakui pentingnya pengembangan sumber daya manusia, oleh karena itu, kami telah merancang skema untuk mendukung para ahli di bidang sains dan teknologi," kata dia.

"Untuk menciptakan akses yang lebih luas, kami telah mengembangkan platform terbuka yang dapat diakses oleh peneliti dari berbagai institusi, bekerja sama dengan BRIN. Melalui upaya ini, kami berharap dapat membentuk ekosistem yang kuat untuk mendukung riset dan inovasi, menciptakan landasan yang berkelanjutan bagi kemajuan ilmiah di negara ini,” lanjut dia.

Baca Juga: Polisi Korsel Diminta Periksa WNI Diduga Curi Teknologi Jet KF-21

2. Upaya berdayakan akademisi agar dapat hasilkan penelitian berkualitas

Kemendikbud: Kualitas Riset Ilmiah Perlu DidorongPexels

Upaya mendorong pertumbuhan penelitian ilmiah di Indonesia juga dilakukan Editage. Selama 20 tahun, sudah ada 1,2 juta makalah yang diterbitkan melalui layanan dukungan editorial, terjemahan, dan publikasi.

Global Head of Marketing Editage, Ruchi Chauhan, mengatakan, pihaknya bakal terus berkolaborasi dengan para peneliti, universitas, dan institusi di Indonesia untuk meningkatkan diseminasi publikasi penelitian akademis. 

“Melalui rangkaian layanan kami yang komprehensif, kami bertujuan memberdayakan akademisi agar dapat terus menghasilkan penelitian berkualitas tinggi dan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Kami berharap dapat memperkuat sinergi kami dengan komunitas peneliti serta berkontribusi untuk keberhasilan mereka ke depannya,” ujarnya.

Baca Juga: Lalu Lintas Sekitar DPR Akan Dialihkan Imbas Demo Dukung Hak Angket

3. Kolaborasi jaga kuantitas dan tingkatkan kualitas

Kemendikbud: Kualitas Riset Ilmiah Perlu Didorongilustrasi membuat jurnal (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Lebih lanjut, Nizam berharap kolaborasi yang ada bisa menjaga kuantitas serta secara bersamaan meningkatkan kualitas dari produksi jurnal dan karya ilmiah di Indonesia.

“Semoga lewat kolaborasi erat antara kampus, penerbit, dan lembaga-lembaga seperti Editage ini akan memperkuat dan meningkatkan mutu publikasi secara nasional serta menjaga kuantitas yang telah kita hasilkan selama ini. Kualitas harus kita tingkatkan dan juga relevansinya bagi kemajuan IPTEK di Indonesia dan kemajuan pembangunan di tanah air,” kata dia. 

Hingga saat ini, institusi seperti Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kedokteran UGM, dan Jurnal Kedokteran Indonesia telah bermitra dengan Editage.

Melalui kerja sama tersebut, Editage berfokus membantu para akademisi di berbagai institusi untuk menghasilkan publikasi akademik berstandar global.

Baca Juga: Prabowo Unggul di 11 PPLN tapi Kalah Jumlah dari Anies

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya