Masyarakat Diminta Cek Hasil Sirekap KPU, Deteksi dan Cegah Kesalahan

Harusnya ada fitur error checking

Jakarta, IDN Times - Sejumlah indikasi kecurangan dan permasalahan bermunculan setelah hari pencoblosan Pemilu 14 Februari 2024. Sistem rekapitulasi online Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni sistem Sirekap dan Pemilu2024.kpu.go.id mengalami sejumlah permasalahan.

Melihat kondisi ini, pakar keamanan sekaligus Chairman Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengajak masyarakat Indonesia untuk secara aktif memeriksa hasil perhitungan suara di TPS masing-masing melalui website infopemilu2024.kpu.go.id. 

“Pastikan bahwa hasil yang ditampilkan di situs KPU tersebut sama persis dengan suara yang ada di TPS. Mari kita jaga agar Pemilu 2024 menjadi Pemilu yang jujur dan adil tanpa ada rekayasa,” kata dia dalam keterangannya, dikutip Senin (19/2/2024).

1. Sebelumnya ada temuan perbedaan data di TPS

Masyarakat Diminta Cek Hasil Sirekap KPU, Deteksi dan Cegah KesalahanPetugas KPU Kota Depok melakukan perbaikan data pada sistem Sirekap yang sempat mengalami kesalahan dalam pembacaan hasil formulir C1. (IDNTimes/Dicky)

Sebelumnya, dia menyoroti temuan keanehan pada hasil penghitungan suara di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS). Salah satu contohnya terjadi di TPS 013 Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Ada perbedaan antara jumlah suara yang tercatat di situs pemilu2024.kpu.go.id dan formulir C1 mencapai selisih hingga 500 suara. 

“Tidak hanya jumlah suara, beberapa data yang tertampil di situs KPU tersebut juga berbeda dengan form C1 seperti jumlah DPT serta jumlah suara sah,” kata dia

Pada TPS tersebut jumlah pengguna dalam situs KPU mencapai 301, sementara formulir C1 mencatat jumlah pemilih dalam DPT hanya sebanyak 236.  Selain itu, perbedaan mencolok muncul dalam jumlah suara sah, yang hanya tertera dua suara di situs KPU, sedangkan formulir C1 mencatat 202 suara.

“Namun yang lebih memprihatinkan adalah jumlah perhitungan suara pemilihan presiden, dimana jumlah suara untuk paslon no 2 Prabowo-Gibran jumlah suara yang diperoleh tertulis di situs KPU adalah 617 suara, kelebihan 500 suara dari yang seharusnya adalah 117 suara seperti yang tertera pada form Plano C1,” kata dia.

Namun data ini sudah diperbaharui per 15 September 2024 pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: Update Real Count KPU: PDIP Masih Unggul, Disusul Golkar dan Gerindra

2. Harusnya ada fitur error checking

Masyarakat Diminta Cek Hasil Sirekap KPU, Deteksi dan Cegah Kesalahanilustrasi hacker (unsplash.com/Kevin Ku)

Dia menyoroti kurangnya fitur error checking dalam sistem entry data KPU. Dia menekankan pentingnya menerapkan mekanisme ini untuk mencegah kesalahan baik yang disengaja maupun tidak.

Sebuah sistem yang dilengkapi dengan fitur error checking dapat menolak input data yang tidak sesuai, seperti jumlah suara pemilihan presiden yang melebihi jumlah suara sah.

Baca Juga: Sirekap Sempat Tak Update, KPU Upayakan Akurasi Data

3. Lokasi server ditemukan di luar negeri

Masyarakat Diminta Cek Hasil Sirekap KPU, Deteksi dan Cegah KesalahanHasil hitung suara pemilu Presiden & Wakil Presiden 2024..

Selain masalah angka, server yang diindikasikan berada di luar Indonesia juga mencuri perhatian.Komunitas yang fokus pada isu keamanan siber (Cyberity)  menemukan masalah di mana Sistem pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud yang lokasi servernya berada di China, Perancis dan Singapura. Cybercity mengungkapkan data penting seperti Pemilu harusnya berada di dalam negeri.

“Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) dan Undang Undang No 27/2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP), karena menyangkut sektor publik dan dihasilkan oleh APBN, dana publik dan sejenisnya, maka data penting seperti data pemilu mestinya diatur dan berada di Indonesia (Pasal 20 PP Nomor 71/2019),” kata Ketua Cyberity Arif Kurniawan dalam keterangannya dikutip, Senin (19/2/2024).

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya