Menteri PPPA Dorong Gereja Ramah Anak, Buka Ruang Hak Partisipasi

Gereja memiliki peran penting

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan gereja punya peran penting untuk membantu manifestasi lingkungan aman yang menjamin terpenuhinya hak dan terlindunginya anak-anak.

Apalagi saa ini anak-anak tumbuh di tengah gempuran perkembangan teknologi informasi, dan faktor eksternal yang mengandung unsur negatif, serta maraknya tindak kekerasan, khususnya tindak kekerasan seksual.

“Hal tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan pelayanan gereja yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak tanpa adanya kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, terus meningkatkan partisipasi anak dalam kegiatan gereja," kata Bintang dalam keterangannya, Rabu (28/6/2023).

"Serta mengoptimalkan fungsi gereja sebagai ruang publik ramah anak yang dikembangkan menjadi tempat bagi anak-anak untuk semakin mendekatkan diri secara spiritual, berkumpul dan bermain, melakukan kegiatan positif, inovatif, kreatif, dan rekreatif yang nyaman bagi setiap anak termasuk di dalamnya anak disabilitas dan anak-anak kurang beruntung lainnya,” sambungnya.

Baca Juga: Menteri PPPA Berharap Kasus Pekerja Migran Ilegal Tidak Terjadi Lagi

1. Komitmen PGI untuk dorong gereja ramah anak

Menteri PPPA Dorong Gereja Ramah Anak, Buka Ruang Hak PartisipasiMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga hadir untuk meresmikan kegiatan Perkemahan Ceria Anak Sekolah Minggu (Percasmi) yang diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Sport Hall Ambon, Ambon, Maluku, Senin (26/6/2023) (Dok/KemenPPPA)

Bintang dalam kesempatan menghadiri Perkemahan Ceria Anak Sekolah Minggu (Percasmi), Ambon, Maluku yang diselenggarakan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), mengatakan, kegiatan lima tahunan itu adalah wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan spiritualitas dan keterampilan.

Bintang menyoroti komitmen PGI untuk mendorong gereja-gereja anggota PGI lainnya, untuk mengadopsi prinsip-prinsip Gereja Ramah Anak. Adapun Gereja Ramah Anak, termasuk ke dalam program Rumah Ibadah Ramah Anak (RIRA) yang diluncurkan Menteri PPPA pada Desember 2022.

2. Perubahan paradigma gereja yang lebih berspektif anak

Menteri PPPA Dorong Gereja Ramah Anak, Buka Ruang Hak PartisipasiPersiapan jelang ibadah Natal, di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Gereja Katedral Jakarta akan menggelar misa malam Natal dan misa Natal 2020 dengan membatasi umat yang hadir untuk beribadah sebanyak 20 persen dari kapasitas gereja (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

RIRA adalah rumah ibadah dengan sistem pelayanan yang holistik, dengan upaya menjamin pemenuhan hak anak, termasuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, kerentanan, dan diskriminasi dengan melibatkan berbagai pihak dalam lingkup pelaksanaan program dan kegiatan yang responsif anak.

“Gereja Ramah Anak bukan berarti membangun gereja baru, melainkan perubahan paradigma gereja-gereja yang lebih berspektif anak, melalui pengoptimalan gereja-gereja yang sudah ada untuk pemenuhan hak anak dengan memanfaatkan waktu luang dalam bentuk kegiatan positif, inovatif, dan kreatif, terintegrasi dengan kegiatan gereja sekaligus mendekatkan anak dengan agamanya. Gereja Ramah Anak adalah upaya dalam memberikan ruang seluas-luasnya bagi anak untuk berpartisipasi, termasuk melibatkan anak dalam pengambilan keputusan,” kata dia.

Baca Juga: Waduh, Johnny G Plate Pakai Uang Korupsi BTS untuk Sumbang Gereja

3. Upaya wujudkan gereja ramah anak dari Percasmi

Menteri PPPA Dorong Gereja Ramah Anak, Buka Ruang Hak PartisipasiMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga hadir untuk meresmikan kegiatan Perkemahan Ceria Anak Sekolah Minggu (Percasmi) yang diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Sport Hall Ambon, Ambon, Maluku, Senin (26/6/2023) (Dok/KemenPPPA)

Sementara Ketua Umum MPH-GPI, Pendeta Gomar Gultom mengungkapakan gereja-gereja di Indonesia memabg perlu untuk melakukan program Gereja Ramah Anak,  dengan harapan bisa jadi cikal bakal hadirnya gereja yang memperhatikan pemenuhan hak dan perlindungan anak, sehingga gereja dapat menjadi sumber tumbuhnya generasi emas di masa mendatang.

Salah satu upaya dalam mewujudkan Gereja Ramah Anak adalah dengan diselenggarakannya kegiatan Percasmi dimana anak-anak gereja dapat berpartisipasi langsung dengan kegiatan gereja dan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui aktivitas dan permainan yang sesuai bagi anak.

“Melalui keikutsertaan Percasmi selama tiga hari, anak-anak akan diajak untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya melalui permainan-permainan yang dapat mengembangkan potensi, membangkitkan kreativitas dan inovasi, serta memupuk solidaritas anak-anak gereja. Apalagi, untuk pertama kalinya sejak Percasmi rutin diadakan secara lima tahunan, Percasmi diselenggarakan di luar Pulau Jawa. Hal ini membuktikan komitmen gereja-gereja di Indonesia Timur, khususnya Maluku dalam mewujudkan Gereja Ramah Anak,” kata Gomar.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya