Paparan Radiasi Nuklir Ditemukan di Serpong, Sampel akan Diuji Lab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menemukan paparan tinggi radio aktif di sebuah perumahan yang berada di Serpong, Tangerang Selatan.
BAPETEN menemukan paparan ini setelah melakukan pemantauan di beberapa wilayah Tangerang Selatan seperti Pamulang, Perumahan Dinas Puspipyek, Muncul, Kampus ITI, Stasiun KA Serpong, dan Perumahan Batan Indah pada 30 dan 31 Januari 2020. Hasilnya, paparan radiasi di Perumahan Batan Indah ditemukan dalam kondisi tinggi.
"Ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli Blok J," ujar Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik BAPETEN Indra Gunawan melalui keterangan tertulis, Jumat (14/2).
1. Penyisiran ulang oleh BAPETEN
Setelah menemukan hal tersebut, tim uji fungsi BAPETEN melakukan pengecekan ulang dan penyisiran kembali di sekitar daerah tersebut dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal.
"BAPETEN dan BATAN telah mengambil sampel tanah di sekitar lokasi untuk dilakukan analisis lebih lanjut di laboratorium PTKMR-BATAN," kata dia.
2. Koordinasi dengan warga telah dilakukan
BAPETEN juga telah melakukan koordinasi dengan menginformasikan hasil pengecekan ke Ketua RT setempat, dan memasang safety perimeter (garis pembatas) di lokasi
"BAPETEN secara resmi telah bertemu dengan pengurus RT/RW di lingkungan Perumahan Batan Indah untuk menjelaskan kronologi kejadian dan tindakan apa yang akan diambil oleh tim gabungan BAPETEN dan BATAN dalam menangani kejadian ini," kata dia.
Baca Juga: Jika Terjadi Radiasi Ledakan Nuklir, 5 Hal Ini Bisa Menyelamatkanmu
3. Ditemukan beberapa serpihan sumber radio aktif
Editor’s picks
Tim gabungan BAPETEN dan BATAN juga telah melakukan upaya pencarian sumber yang diduga menjadi penyebab kenaikan laju paparan tersebut dan telah dilaksanakan pada tanggal 7-8 Februari 2020.
Dari pencarian tersebut menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif. Setelah pengangkatan serpihan sumber radioaktif tersebut, dilakukan pemetaan ulang, ditemukan bahwa laju paparan mengalami penurunan, namun masih di atas nilai normal.
4. Dilakukan dekontaminasi dan pengambilan sampel
Maka dari itu disimpulkan bahwa telah terjadi kontaminasi di area tersebut dan telah dilakukan dekontaminasi dengan cara pengambilan tanah terkontaminasi, serta pemotongan pohon atau pengambilan vegetasi yang
terkontaminasi.
Sampel vegetasi, tanah, dan air sumur di sekitar lokasi juga telah diambil guna memastikan kemungkinan terjadinya kontaminasi silang atau terjadi pencemaran.
"Material yang diambil, selanjutnya dikirim ke PTLR-BATAN untuk diolah lebih lanjut," katanya.
5. Dekontaminasi tetap dilakukan
Walau paparan kontaminasi telah turun akibat kegiatan dekontaminasi, namun keadaannya masih berada di atas nilai normal. Dekontaminasi akan dilanjutkan.
"Tim BATAN juga akan melakukan pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) terhadap beberapa warga di sekitar lokasi," ujarnya.
Untuk sementara, masyarakat diimbau untuk tidak mendekati area yang terdampak.
Baca Juga: Ada Radiasi Nuklir, Warga Kompleks BATAN Diminta Jauhi Lokasi