Ada Empat Luka Tusukan di Tubuh Editor Metro TV, Ini Penjelasan Polisi

Polisi sebut Yodi mengakhiri hidupnya sendiri

Jakarta, IDN Times - Penyidik Polda Metro Jaya akhirnya pada Sabtu (25/7/2020) menyimpulkan kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo bukan karena dibunuh. Ia diduga kuat mengakhiri hidupnya dengan menggunakan pisau yang dibelinya di Aceh Hardware Rempoa. 

Kesimpulan itu diambil usai dilakukan pengumpulan barang bukti, memeriksa TKP dan memanggil 34 saksi selama 14 hari. Di TKP, penyidik menemukan sebilah pisau di bawah badan Yodi dalam keadaan telungkup. 

Polisi kemudian menelusuri merek pisau itu dan ditemukan informasi bahwa benda itu dibeli sendiri oleh Yodi. Rekaman CCTV di Ace Hardware menunjukkan Yodi sempat membeli benda tersebut. Selain itu, pemeriksaan hasil laboratorium forensik menunjukkan di pisau itu hanya terdapat sidik jari Yodi. 

Di sisi lain, penyidik turut mengakui ditemukan sejumlah luka tusukan di tubuh Yodi. Mereka mengatakan ada tiga luka tusukan percobaan di bagian dada. 

"Ini juga kami dasari pada (keterangan) ahli. Tiap bunuh diri pakai senjata tajam akan selalu (beranjak dari) bukti permulaan dan luka percobaan," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ Kombes (Pol) Tubagus Ade Hidayat ketika memberikan keterangan pers di Polda Metro Jaya pada siang ini. 

Tubagus menambahkan ada pula satu luka tusukan lainnya di bagian dada. Tusukan itu menembus ke bagian paru-paru bagian bawah. Lalu, ada pula luka tusukan di leher yang menyebabkan tenggorokan korban terluka dalam sehingga mengakibatkan pembuluh darahnya terputus. 

Jika kamu membutuhkan informasi dan konsultasi terkait hal seperti ini, kamu bisa menghubungi beberapa kontak di bawah ini:

NGO Indonesia: Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Atau kamu juga bisa menghubungi nomor kontak ini: 

1. Yayasan Pulih
Jl. Teluk Peleng 63 A Komplek AL-Rawa Bambu
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520
Telp : +62 21 788 42 580
Fax : +62 21 782 3021

2. YLBH Apik
Jl. Raya Tengah No. 31 RT 01 RW 09 Kp. Tengah Kramat Jati Jakarta Timur 13540
Telp. 021 – 87797289
Fax. 021 – 87793300

3. Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)

Telp. 021-8514389
Website: http://www.skizofrenia.org/

4. LSM Jangan Bunuh Diri
Telp. 021-0696 9293

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

Ikuti terus pemberitaan mengenai penyebab kematian editor Metro TV hanya di IDN Times ya.

Baca Juga: [BREAKING] Polisi: Editor Metro TV Akhiri Hidupnya Sendiri Bukan Dibunuh

Topik:

Berita Terkini Lainnya