Perempuan Dominasi Sektor Pariwisata, Keamanan Jadi Prioritas Utama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penguatan perlindungan dan keamanan perempuan dalam berwisata jadi satu hal penting. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Nia Niscaya, menyebutkan masalah keamanan dan keselamatan perempuan adalah isu penting yang perlu diimplementasikan, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Secara umum, tidak ada toleransi terhadap tindakan kekerasan. Terutama kekerasan terhadap perempuan, sehingga isu keselamatan dan keamanan ini harus diutamakan di sektor parekraf," kata Nia dalam keterangannya, dikutip Senin (6/5/2024).
Baca Juga: Menparekraf Apresiasi Perkembangan Parekraf Provinsi Banten
1. Sebanyak 54,22 persen pekerja sektor parekraf di Indonesia adalah perempuan
Isu ini, menurut Nia, perlu diarusutamakan. Mengingat tidak hanya sebagai wisatawan, sektor ini juga didominasi pekerja perempuan. Sekitar 54,22 persen pekerja sektor parekraf di Indonesia adalah perempuan.
2. Penguatan kolaborasi menjamin keamanan
Editor’s picks
Oleh karena itu, Nia mendorong agar ada penguatan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, terutama aparat keamanan untuk menjamin serta mengimplementasikan keamanan dan keselamatan bagi kaum perempuan di sektor pariwisata.
"Mari kita ciptakan ekosistem parekraf yang aman dan nyaman bagi perempuan. Sehingga sektor parekraf menjadi sektor yang tidak hanya menguntungkan, namun juga aman dan menyenangkan bagi semua," katanya.
Baca Juga: Sandiaga: Pencabutan PPKM Bisa Berdampak Positif ke Sektor Parekraf
3. Perkuat peran perempuan mewujudkan masa depan pariwisata yang lebih inklusif
The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific yang diselenggarakan di Bali International Convention Center (BICC) Bali, Kamis, 2 Mei 2024, menggelar rangkaian panel diskusi yang diisi pakar dari negara-negara peserta.
Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, menyampaikan diskusi ini penting untuk memperkuat peran perempuan dalam mewujudkan masa depan pariwisata yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.
“Oleh karena itu, agar hal tersebut terwujud, diharapkan delegasi atau peserta mendengarkan, berkontribusi, belajar, dan berbagi satu sama lain tentang solusi yang memungkinkan pariwisata menjadi wadah untuk pemberdayaan seluruh perempuan sehingga bisa menginspirasi dalam meningkatkan kualitas SDM pariwisata,” kata dia.