PGI: Rumah Ibadah Belum Siap Masuki Normal Baru Pandemik Virus Corona

#NormalBaru dan #HidupBersamaCorona

Jakarta, IDN Times - Jelang berlangsungnya new normal atau normal baru di rumah ibadah, Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) menyatakan, kondisi normal baru bukanlah indikasi keadaan sudah aman, namun menunjukkan virus corona atau COVID-19 sudah bisa dikendalikan.

"Berdasarkan pemahaman itu, PGI berpendapat belum saatnya kita
memasuki situasi normal baru, sebagaimana diperlihatkan oleh kurva pandemik COVID-19 yang masih fluktuatif," kata Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom, melalui keterangan tertulis, Senin (1/6).

1. Protokol kesehatan yang dimaksud pemerintah tak bisa dilakukan di semua kategori zona COVID-19

PGI: Rumah Ibadah Belum Siap Masuki Normal Baru Pandemik Virus CoronaIlustrasi Malam natal di gereja HKBP Serpong (IDN Times/Lia Hutasoit)

Gomar mengatakan wacana pemerintah soal memberikan kesempatan untuk aktivitas yang dituntun dengan protokol kesehatan dengan pengamanan ketat, tidak bisa disamaratakan di semua wilayah.

"Hanya wilayah dengan kategori zona hijau yang dimungkinkan bagi pelonggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dengan tetap memenuhi sejumlah ketentuan dan indikator verifikatif," kata dia.

Baca Juga: Pendiri Gereja di Korsel Minta Maaf Tak Mampu Cegah Virus Corona

2. Kegiatan ibadah hanya bisa dilakukan di wilayah yang sudah mengalami penurunan kasus

PGI: Rumah Ibadah Belum Siap Masuki Normal Baru Pandemik Virus CoronaInstagram/Ridwan Kamil

Namun, PGI berpendapat bahwa ibadah jemaat gereja bisa tetap dilangsungkan dengan berbagai pembatasan yang ketat, namun hanya di daerah-daerah yang telah mengalami penurunan kurva pandemik COVID-19 secara konstan. Serta telah masuk dalam kategori zona aman berdasarkan indikator yang sudah dibuat.

3. Setiap Sinode gereja harus pantau kondisi COVID-19 di wilayahnya masing-masing

PGI: Rumah Ibadah Belum Siap Masuki Normal Baru Pandemik Virus CoronaGereja di dalam Lapas Klas II A Pematangsiantar yang didirikan dari hasil dana patungan pegawai (IDN Times/Patiar Manurung)

Maka itu, untuk mengetahui pergerakan kurva pandemik COVID-19 dan status zona tiap wilayah, Gomar menyarankan agar setiap Sinode Gereja dan jemaatnya perlu mengakses informasi yang akurat dan berkordinasi dengan pemerintah, yakni Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 serta otoritas kesehatan setempat.

"Sangatlah berisiko bila peribadahan dalam bentuk kerumunan umat tetap diselenggarakan pada daerah, di mana penyebaran COVID-19 belum terkendalikan, serta kurvanya belum turun dan melandai," ujar Gomer.

4. Pemerintah sedang menyiapkan skenario era normal baru

PGI: Rumah Ibadah Belum Siap Masuki Normal Baru Pandemik Virus CoronaDok. Biro Pers Kepresidenan

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan pemerintah akan segera memulai skenario new normal atau normal baru. Namun, penerapan penormalan baru itu tidak dilakukan secara serentak, melainkan akan dimulai dari wilayah-wilayah yang dianggap sudah aman atau penyebaran virus corona semakin turun.

"Kita mulai untuk tatanan baru ini, kita coba di beberapa provinsi, kabupaten dan kota yang memiliki R0 di bawah satu, dan juga pada sektor-sektor tertentu yang kita lihat di lapangan bisa melakukan, mengikuti tatanan normal baru yang ingin kita kerjakan," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5).

Rencananya, pemerintah akan melakukan lima tahapan dalam kebijakan kenormalan baru yakni mulai dari pembukaan sektor bisnis dan industri, pasar dan mal, sekolah dan tempat kebudayaan, restoran dan tempat ibadah, hingga beroperasinya seluruh kegiatan ekonomi secara normal.

#NormalBaru merupakan tatanan kehidupan baru, di mana masyarakat harus #HidupBersamaCorona. Tatan baru ini menjadi pilihan agar aktivitas kehidupan tetap berjalan di tengah pandemik virus corona, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), agar terhindar dari virus mematikan itu.

Protokol kesehatan tersebut seperti memakai masker di tempat keramaian, menjaga jarak di fasilitas umum, rajin mencuci tangan, mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan menjaga kondisi kesehatan tubuh agar tidak mudah terserang virus corona.

Baca Juga: Gereja dan Resepsi Pernikahan Jadi 2 Klaster COVID-19 Baru di Malaysia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya