Sempat Terhenti, Proyek MRT Fase II Dilanjutkan Kembali 15 Juni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Proyek Mass Rapid Transportation (MRT) Fase II di DKI Jakarta yang sempat terhenti, rencananya akan kembali dilanjutkan pada 15 Juni 2020.
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar. Kini pihak MRT sedang memasuki tahap kajian feasibility studies untuk melanjutkan pembangunan fase II B, dari Kota menuju ke Ancol Barat.
William mengatakan, dana pembangunan kali ini berasal dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA), dan bukan berasal dari APBN serta APBD yang sedang direalokasi untuk penanganan COVID-19.
“Dana pembangunan MRT datang dari pinjaman Pemerintah Jepang, jadi tidak terkait COVID-19. Mekanisme menaruhnya baik di nasional maupun APBD itu adalah pencatatan,” kata William dalam telekonferensi bersama awak media, Kamis (11/6).
Baca Juga: Cegah COVID-19, MRT Minta Penumpang Tidak Berbicara di Dalam Rangkaian
1. JICA berikan dana Rp22,5 triliun
William menjelaskan, MRT Fase II ini mendapat dukungan dari JICA dan sudah dimobilisasi serta sedang dicari besaran nilainya.
JICA telah memberikan alokasi dana senilai Rp22,5 triliun dan tahap pembicaraan sedang dilakukan agar proyek bisa kembali hidup.
2. Usaha untuk terima dana tambahan terus dilakukan
Dia menjelaskan bahwa MRT Fase II ini bukan hanya membangun track-nya, tetapi juga Transit Oriented Development (TOD).
William menyebutkan, pihaknya terus melakukan langkah bisnis untuk memperoleh dana tambahan. Nantinya, itu bisa dipakai sebagai penguat fasilitas.
“Ini dua opsi yang sedang kita lakukan. Sebagai contoh di kawasan Monas, Harmoni kemudian Ancol Barat, kini sudah beroperasi. Ini bisa terlaksana karena kita lakukan secara business to business," kata dia.
3. Tetap memperhatikan protokol kesehatan bagi pekerja proyek
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, juga mengatakan bahwa pihaknya tidak lupa membahas pelaksanaan proyek yang tetap mengedepankan protokol kesehatan. Seperti melakukan pengecekan suhu bagi pekerja proyek, penerapan jaga jarak, dan perlengkapan kerja yang aman.
“Memang dengan COVID-19 kita harus menggeser jadwal. Tapi dengan begitu, kita melakukan mitigasi jika pekerjaan tetap berjalan. Kita sudah siapkan protokol pelaksanaan di lapangan, supaya kesehatan dan keselamatan pekerjaan pun terjaga,” katanya.
Baca Juga: MRT Jakarta Siapkan Ruang Isolasi Bagi Penumpang Terindikasi COVID-19