Taruna Tewas di Tangan Senior, STIP Evaluasi dan Benahi Pola Asuh 

Bentuk tim investigasi internal, percepat proses pembenahan

Jakarta, IDN Times - Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta melakukan evaluasi dan pembenahan pola pengasuhan usai salah satu mahasiswanya, Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas akibat dianiaya seniornya, TRS (21).

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan langsung mengevaluasi dan membentuk tim investigasi internal.

“BPSDMP telah membentuk Tim Investigasi internal terkait kejadian ini. Tim akan melaksanakan evaluasi, yakni mengambil langkah secara internal terhadap unsur-unsur dan pola pengasuhan pada kampus yang harus dievaluasi sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga peristiwa tindak kekerasan ini tidak terjadi lagi,” ujar Plt Kepala BPSDMP, Subagiyo, di Jakarta, Minggu (5/5/2024).

Baca Juga: Tersangka Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas Terancam 15 Tahun Bui

1. Perbaikan pedoman pola pengasuhan

Taruna Tewas di Tangan Senior, STIP Evaluasi dan Benahi Pola Asuh STIP Jakarta (infopublik.id)

Tim investigasi internal, kata dia, akan mengevaluasi kasus kekerasan STIP Jakarta dan  kaitannya dengan pola pengasuhan. Hasil evaluasi pada unsur-unsur kampus STIP nantinya akan diterapkan kepada sekolah lain di bawah naungan BPSDMP. Harapannya agar tindak kekerasan ini tidak terulang.

Subagiyo menyampaikan, sebagai langkah jangka pendek pihaknya akan mengambil percepatan dengan perbaikan pedoman pola pengasuhan.

Selain itu, guna mendukung proses penyidikan Polres Jakarta Utara dan agar proses kegiatan pembejaran tetap berjalan, langkah yang diambil STIP yakni menerapkan sistem belajar hybrid per tingkat semester setiap minggu secara bergantian.

Baca Juga: Hasil Autopsi Mahasiswa STIP: Jaringan Paru Pecah hingga Pendarahan

2. Tambah personel pengasuh hingga pengawasan dan belajar hybrid

Taruna Tewas di Tangan Senior, STIP Evaluasi dan Benahi Pola Asuh Taruna STIP (Sekolah Tinggi Pelayaran) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika, semasa hidup. (Dok. Istimewa)

Subagiyo mengatakan, pihaknya telah menambah jumlah personel pengasuh atau pengawas yang ditempatkan di area sektor pendidikan, meliputi area kelas dan pembatasan, akses tangga dan lorong, area toilet sektor pendidikan, serta mengoptimalkan peran pembimbing akademik dan perwira pembina taruna.

Selain itu, memberikan pendampingan dan menyediakan waktu khusus bagi taruna dalam kesehariannya, baik kegiatan akademik maupun kegiatan nonakademik.

"Terutama bila menghadapi masalah dan selalu membangun komunikasi dengan perwira pembina taruna maupun orangtua wali taruna.” kata Subagiyo.

Baca Juga: Motif Senior STIP Aniaya Juniornya: Pakai Seragam Olahraga Masuk Kelas

3. Minta STIP tetap terbuka selama proses penyidikan

Taruna Tewas di Tangan Senior, STIP Evaluasi dan Benahi Pola Asuh Gedung STIP Jakarta (stipjakarta.ac.id/en)

Guna mencegah tindak kekerasan terjadi lagi, BPSDMP menambah CCTV pada blank spot di tiap kampus, meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kekerasan, peningkatan peran pengasuh taruna, serta melibatkan secara aktif stakeholder yang berkaitan erat dengan proses pembentukan karakter, seperti Ikatan Alumni dan asosiasi profesi pelaut.

Dia menjelaskan, sanksi tegas akan diberlakukan bagi taruan pelaku kekerasan, yakni dikeluarkan dengan tidak hormat dari pendidikan.

Subagiyo meminta pihak STIP untuk tetap kooperatif, terbuka serta transparan terhadap proses penyelidikan, serta meminta agar proses kegiatan belajar mengajar dan pelayanan tetap berjalan.

Sampai saat ini, pihak kepolisian telah meminta keterangan 36 taruna dan 2 tim medis tentang kasus tersebut.

Baca Juga: Tersangka Penganiayaan Mahasiswa STIP Sempat Tarik Lidah Korban

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya