Tradisi Bulan Suci, Ini Asal-Usul Lentera Ramadan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Memasuki bulan Ramadan, berbagai ornamen mulai menghiasai sudut-sudut kantor, mal, hotel, dan pelataran masjid tentunya.
Lentera Ramadan jadi dekorasi warna-warni saat memasuki bulan suci. Dalam bahasa Arab, lentera dikenal dengan nama fanous yang tersedia dari berbagai ukuran dan bermacam bentuk.
Di Mesir, lentera menghiasi jalan dengan berbagai macam warna yang menciptakan suasana magis dan indah.
Seperti apa sih asal-usul lentera Ramadan, berikut IDN Times rangkum beberapa informasi soal fanous.
1. Lentera dari masa Mesir kuno
Melansir dari Alarabiya News, dijelaskan bahwa konsep lentera itu berasal dari Mesir kuno.
Pada masa itu, Khalifah Fatimiyah pergi keluar pada malam sebelum ramadan dengan anak-anak dan mereka membawa lentera untuk menerangi jalan sembari bernyanyi.
Baca Juga: Ucapan Ramadan Kareem atau Ramadan Mubarak, Mana yang Tepat?
2. Banyak perbedaan dari asal-usul lentera
Beberapa pendapat mengatakan bahwa fanous di bulan ramadan berawal saat anak-anak muda di Kairo biasa membawa lentera untuk terangi jalan bagi khalifah saat berjalan-jalan di sekitar kota.
Situs web Mesir Ahram menjelaskan, pengusaha Fatimiyah justru keluarkan aturan untuk mewajibkan pemilik toko dan rumah membersihkan jalan dan menggantung lentera di pintu mereka sepanjang malam.
3. Fanous sebagai dekorasi saat bulan suci
Pada era Khalifah al-Hakim, dijelaskan bahwa perempuan diperintahkan tak tinggalkan rumah malam hari tanpa ditemani laki-laki yang membawa lentera.
Sedangkan di era modern ini, saat sudah ada listrik dan teknologi, lentera atau lampion tak lagi dibutuhkan sebagai sumber penerangan.
Lentera sudah jadi simbol tradisi dan budaya saat ramadan di wilayah Timur Tengah. Fanous akhirnya digunakan sebagai dekorasi Ramadan yang populer dan untuk memeriahkan suasana jalanan saat bulan suci.