Wujudkan Kabupaten Layak Anak, WVI dan Pemkab Sintang Teken MoU

Melaksanakan program kesejateraan anak

Jakarta, IDN Times - Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat bekerja sama dengan organisasi anak, Wahana Visi Indonesia (WVI), mewujudkan terbentuknya kabupaten Layak Anak. Untuk program ini, Pemkab Sintang dan WVI meneken Nota Kesepahaman (MoU) perihal pelaksanaan program bidang kesehatan dan perlindungan anak.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengungkapkan, keterlibatan organisasi kemanusiaan WVI di area Sintang berkontribusi meningkatkan sanitasi dan program percepatan penurunan stunting.

"Dimana sebelumnya stunting 38 persen di Sintang dan saat ini menurun jadi 18 persen. Terima kasih kepada WVI yang telah mendukung program sanitasi dan air bersih, dan kami Pemkab Sintang sudah mengalokasikan anggaran untuk program-program termasuk melalui alokasi dana desa. Tetapi itu tidak cukup perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk WVI. Mudah-mudahan ke depan WVI bisa lebih banyak lagi mendampingi desa-desa di Kabupaten Sintang," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/2/2023).

Baca Juga: Momen Jokowi Dirayu Menteri-Gubernur Beli Jaket Motif Dayak Sintang

1. Selama tiga tahun ke depan akan ada berbagai program di Sintang

Wujudkan Kabupaten Layak Anak, WVI dan Pemkab Sintang Teken MoUIlustrasi Imunisasi (Dok. Kemenkes)

Lewat MoU ini, selama tiga tahun ke depan WVI akan dukung pemerintah Sintang, dalam melaksanakan dan menyelenggarakan program kesejahteraan anak di bidang kesehatan dan perlindungan anak.

"Melalui beragam program yang akan dilaksanakan, WVI berharap pemenuhan hak-hak dasar anak dan perlindungan terhadap anak dari penelantaran, eksploitasi, dan diskriminasi dapat terwujud,” ujar General Manager Zona Kalimantan Barat WVI, Portunatas Bahat Tamba.

2. Program dalam MoU termasuk soal sanitasi dan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi

Wujudkan Kabupaten Layak Anak, WVI dan Pemkab Sintang Teken MoUImunisasi bayi di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Ruang lingkup MoU yang telah ditandatangani mencakup beberapa program, di antaranya adalah program model Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI), Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), Kabupaten Layak Anak/Desa Layak Anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis masyarakat (PATBM), serta Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan Prevalensi Stunting.

Program ini rencananya akan dilaksanakan dengan metode komunikasi, informasi, edukasi, pemberdayaan masyarakat dan advokasi secara khusus di 14 desa dampingan yang tersebar di Kecamatan Sepauk dan Tempunak.

3. Selama 2022 melakukan berbagai program, antara lain perwujudan Gereja Layak Anak

Wujudkan Kabupaten Layak Anak, WVI dan Pemkab Sintang Teken MoUIlustrasi kegiatan Gereja Kristen (Antara FOTO)

Kerja WVI di Sintang sudah berlangsung sejak 2016 dan sudah ada 2.500 wakil anak yang terlayani. Bukan hanya itu, ada 4.392 keluarga yang terdampak.

Selama 2022 juga ada sejumlah program yang dilaksanakan, mulai dari peningkatan kapasitas kader posyandu dalam melakukan pendampingan PMBA, penurunan stunting, dan seminar tentang perlindungan anak.

Kemudian lokakarya tokoh agama untuk perwujudan Gereja Layak Anak dan adanya program Financing WASH For Universal Coverage, yang bertujuan untuk memberikan pendampingan bagi pemerintah untuk peningkatan pembiayaan dalam mewujudkan akses air universal dan sanitasi di Kabupaten Sintang.

“Kami bersyukur sudah lebih dari 7 tahun melayani masyarakat Kabupaten Sintang. Lewat berbagai program yang telah dan akan terus dilakukan, WVI mendukung upaya Sintang menjadi Kabupaten Layak Anak. Pada akhirnya, WVI berharap semua pihak dapat bersatu padu dalam menjamin pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan anak,” kata Portunatas.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya