Jelang Kampanye, Bawaslu Gandeng Ulama Susun Materi khotbah Salat Jumat

Ini bukan untuk mendikte ulama, lho!

Jakarta, IDN Times - Menjelang masa kampanye Pilkada Serentak 2018, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghalau isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), hoax dan ujaran kebencian. 

Salah satu fokus Bawaslu yaitu menangani politik identitas sentimen agama. 

1. Berkaca pada Pilkada DKI 2017

Jelang Kampanye, Bawaslu Gandeng Ulama Susun Materi khotbah Salat JumatIDN Times/Linda Juliawanti

Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan aspek politik identitas akan menjadi perhatian penting lantaran berkaca pada Pilkada DKI Jakarta putaran satu dan dua tahun 2017 lalu yang erat dengan politik identitas dan sentimen agama.

"Kami belajar banyak dari proses Pilkada DKI. Kemudian kami memetakan daerah yang akan terjadi kerawanan berdasarkan subtansi materi kampanye, kekerabatan parpol, dan pengaruh pemuka agama," kata Rahmat dalam diskusi bersama SETARA Institute di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (8/2). 

Baca juga: Bawaslu: Pilkada dan Pemilu Sekarang Lebih Berat

2. Pemuka agama dan adat diminta menyejukkan

Jelang Kampanye, Bawaslu Gandeng Ulama Susun Materi khotbah Salat JumatIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Rahmat, politik identitas akan menjadi masalah besar, apalagi di era media sosial ini. 

"Isu-isu tentang privat tentang calon ini sudah mulai diumbar, soal agama, keluarga, dan lain-lain, tentang paslon ini dicopas (copy dan paste) dan viral-kan di media sosial, ini bahaya," ucapnya. 

Untuk itu dia berharap agar sejumlah pihak dapat membantu Bawaslu meminimalisir hal ini, termasuk para pemuka agama dan pemuka adat.

"Di sinilah peran pemuka agama dan adat dibutuhkan untuk mententramkan. Kemudian kepada masyarakat kami harap agar hati-hati dalam membuat viral yang tidak perlu dan menyudutkan paslon atau pihak tertentu, mending nggak usah, ya," kata dia.

3. Gandeng pemuka agama susun materi khotbah salat Jumat

Jelang Kampanye, Bawaslu Gandeng Ulama Susun Materi khotbah Salat JumatIDN Times/Helmi Shemi

Rahmat mengatakan Bawaslu telah bekerja sama dengan pemuka agama untuk menyusun materi khotbah salat Jumat dengan topik yang menyejukan.

"Kami susun materi khotbah agar apa yang terjadi di pilkada DKI tidak terulang. Ini kami lagi susun dengan ulama-ulama dan pemuka agama agar ke depan khotbah menjadi lebih menyejukan," jelasnya.

Meski demikian, Rahmat memastikan bahwa materi ini bukan sesuatu yang wajib dilakukan oleh khatib (pemateri khotbah) salat jumat.

"Ini bukan sesuatu yang wajib. Kami hanya sebatas mensosialisasikan agar Pilkada lebih aman, damai dan tentram tanpa SARA. Karena pilihan politik tidak seharusnya melunturkan persaudaraan kita sebagai bangsa Indonesia," tandasnya.

Baca juga: Bawaslu dan KPU Siap Blokir Penyebar Hoax dan Kampanye Hitam di Medsos

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya