Jika Suku Bunga BI Terlalu Tinggi, Apa Dampaknya?

Apakah anak muda juga terkena imbasnya?

Beberapa waktu lalu, kita sempat mendengar "ocehan" dari Wakil Presiden kita, Jusuf Kalla yang menyatakan bahwa suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia saat ini, yakni sebesar 7,5 dianggap tidak kompetitif bagi perekonomian Indonesia. Apakah benar hal tersebut? Jika ya, apakah kita akan terkena dampaknya baik secara langsung maupun tidak langsung?

Jika Suku Bunga BI Terlalu Tinggi, Apa Dampaknya?Sumber Gambar: sbdk-aldiasa.blogspot.com
Dengan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh BI sebesar 7,5 persen maka menghasilkan suku bunga kredit di Indonesia mencapai 11,25 sampai 13,30 persen untuk korporasi dan 16 sampai 23 persen untuk kredit usaha mikro. Tentu ini bisa dianggap sebagai salah satu suku bunga yang sangat tinggi mengingat beberapa negara tetangga di kawasan ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura memiliki tingkat suku bunga antara tiga hingga tujuh persen. Hal ini tentu akan membuat investor atau pengusaha berpikir ulang untuk berinvestasi karena tingkat suku bunga yang sangat tidak bersaing.

Bagi kita, sebagai anak muda, tentu ini merupakan angka yang cukup mengkhawatirkan karena bagi kita yang ingin melakukan kredit barang otomotif atau bahkan rumah harus berpikir ulang untuk mengeluarkan uangnya karena bunga yang terlalu tinggi. Padahal bila hal ini terus menerus dibiarkan justru banyak pengangguran akan tercipta karena produksi yang tidak berjalan karena banyak orang yang tidak mampu membeli barang yang bunga kreditnya terlalu tinggi. 
Jika Suku Bunga BI Terlalu Tinggi, Apa Dampaknya?Sumber Gambar: teropongbisnis.com
Apalagi jika kredit untuk usaha mikro yang mencapai angka 20 persen akan membuat usaha mikro tidak akan mampu berkompetisi dengan berbagai perusahaan besar. Jangankan anak muda yang melakukan banyak inovasi akan memulai usahanya, pengusaha besar yang ingin berinvestasi secara besar-besaran pasti akan berpikir ulang pula.

Sehingga yang terjadi adalah efek domino yang akan merusak semua lini di masyarakat. Selain menyebabkan depresi karena ketidak mampuan kita untuk membeli otomotif atau rumah baru, produksi tidak akan berjalan karena tidak ada yang mampu membeli dan berujung pada pengangguran yang meningkat. Bank Indonesia tentu harus memberi penjelasan kepada masyarakat mengenai kebijakan moneternya agar masyarakat dapat memahami dan tidak terjadi kepanikan di masyarakat pula. 

Jika Suku Bunga BI Terlalu Tinggi, Apa Dampaknya?Sumber Gambar: sehatfresh.com
Padahal dengan suku bunga yang rendah, diharapkan hal tersebut dapat memberikan stimulus ekonomi yang sedang lesu saat ini. Anak muda juga akan terus berinovasi karena usaha awal mereka didukung oleh pemerintah dengan suku bunga yang rendah sehingga produk awal mereka akan laris di pasaran. Kita sebagai konsumen juga tidak perlu terlalu khawatir saat suku bunga yang tidak terlalu tinggi tidak akan "menguras" kantong kita dan membuat kita tidak perlu berpikir dua kali untuk membeli berbagai produk secara kredit. 

Jadi, setujukah kamu terhadap suku bunga tinggi yang ditetapkan oleh BI? 

Topik:

Berita Terkini Lainnya