Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membangun Persahabatan yang Tulus saat Dewasa

ilustrasi berbicara (pexels.com/Christina Morillo)
Intinya sih...
  • Persahabatan dewasa butuh komunikasi jujur dan tidak manipulatif, serta saling menghargai perbedaan pendapat.
  • Waktu dan tenaga terbatas menjadi tantangan dalam persahabatan dewasa, tetapi inisiatif dan adaptasi bisa menjaga hubungan tetap solid.
  • Kualitas waktu bersama lebih penting daripada kuantitas, dengan momen-momen penting memperkuat hubungan persahabatan.

Seiring bertambahnya usia, biasanya ada yang berubah dengan lingkaran pertemananmu. Teman semakin sedikit karena circle makin mengecil. Jika waktu dulu, nongkrong atau chatting-an sampai tengah malam mungkin jadi rutinitas. Namun, begitu kehidupan semakin beranjak dewasa, kamu mulai dipenuhi tanggung jawab yang begitu besar. Bahkan kadang, kamu baru tahu kabar dari sahabat lama lewat unggahan story-nya.

Di usia dewasa, membangun dan menjaga persahabatan akan terasa lebih sulit. Justru di fase hidup yang kompleks ini, kamu butuh teman yang gak cuma hadir saat senang, tapi juga ketika hidup sedang berantakan. Sayangnya, gak semua hubungan pertemanan bisa tetap tulus dan hangat kalau gak dirawat dengan baik. Berikut ini lima tips membangun persahabatan yang tulus saat dewasa!

1. Mulailah dari kejujuran dan ketulusan

ilustrasi ngobrol dengan teman (unsplash.com/innernature)

Persahabatan yang kuat itu gak dibangun dari sekadar basa-basi sesaat. Kamu gak harus curhat hal besar dan rahasia setiap waktu, tapi penting banget buat membiasakan komunikasi yang jujur dan gak manipulatif. Contohnya, daripada pura-pura sibuk setiap kali diajak ketemuan, lebih baik bilang terus terang kalau kamu lagi butuh waktu sendiri.

Jujur juga berarti gak selalu harus setuju atau memihak pada mereka. Teman-teman yang tulus bisa tetap saling menghargai meski berbeda sudut pandang. Dengan begitu, kamu dan dia belajar saling memahami tanpa merasa tersudutkan kalau ada perbedaan di antara kalian.

2. Jangan hitung-hitungan, tapi tetap seimbang

ilustrasi kumpul bareng teman (pexels.com/elevate)

Hal paling tricky saat berteman di usia dewasa adalah waktu dan tenaga yang terbatas. Kamu gak bisa selalu standby tiap saat seperti dulu. Namun, bukan berarti kamu gak bisa hadir sama sekali. Prinsipnya jangan pernah hitung-hitungan, tapi juga jangan biarkan hubungan jadi sepihak.

Kalau kamu sadar dia yang terus menghubungi duluan, sesekali coba ambil inisiatif. Tanyakan kabarnya, atau sekadar kirim meme lucu yang nyambung dengan obrolan kalian. Hal kecil seperti ini bisa jadi sinyal kuat kalau kamu juga peduli dan gak hanya datang kalau butuh saja.

3. Terima perubahan, tapi jangan lupakan nilai-nilai bersama

ilustrasi berfoto bersama (pexels.com/Vinicius Wiesehofer)

Setiap orang pasti berubah, gak hanya kamu, temanmu yang dulu suka hangout mungkin sekarang berubah jadi orang rumahan. Kamu yang dulu cuek bisa jadi sekarang lebih emosional. Perubahan itu alami dan bisa jadi tantangan dalam persahabatan. Namun, selama kalian masih punya nilai atau prinsip dasar yang sama, hubungan bisa tetap solid.

Kuncinya adalah beradaptasi, bukan memaksakan semua harus seperti dulu. Biarkan dia jadi versi terbaik dirinya yang baru, sambil kamu juga berkembang sesuai jalanmu. Persahabatan dewasa justru kuat karena mampu menerima perubahan tanpa kehilangan koneksi emosional dengan sahabat,

4. Bangun quality time, bukan quantity time

ilustrasi piknik bersama teman (pexels.com/Elina Fairytale)

Pastinya, waktu ketemu kalian jadi makin langka, tapi itu bukan alasan buat persahabatan jadi hambar. Justru karena jarang ketemu, kamu bisa bikin setiap momen jadi lebih bermakna. Gak perlu selalu hangout ke tempat yang fancy, nonton film bareng via streaming, masak bareng, atau ngobrol di mobil selama perjalanan udah cukup buat reconnect.

Quality time juga bisa berarti hadir di momen-momen penting, seperti saat sahabatmu kehilangan pekerjaan, lulus S2, atau baru jadi orangtua. Kehadiran sahabat terkasih di momen-momen itu bisa jadi pondasi kepercayaan yang kuat dan bikin hubungan lebih dalam lagi.

5. Jangan takut tunjukkan rasa sayang

ilustrasi bersama teman (pexels.com/George Milton)

Mungkin kamu merasa aneh buat ungkapin rasa sayang pada sahabat. Namun, justru karena hidup makin rumit dan waktu makin terbatas, penting banget buat mengungkapkan rasa sayang, entah lewat kata-kata, quotes dari sosial media atau melalui tindakan kecil. Memberitahu sahabat betapa kamu menyayanginya juga bisa punya dampak yang besar.

Apalagi kalau sahabatmu sedang di fase hidup yang berat. Tulus itu gak harus dramatis, yang penting konsisten dan terasa nyata. Menjaga persahabatan di usia dewasa bukan soal seberapa sering kamu ketemu, tapi seberapa dalam kamu terhubung. Kamu gak perlu punya banyak teman, cukup beberapa yang benar-benar tulus dan bisa diandalkan.

Membangun hubungan yang dekat dengan sahabat saat dewasa butuh usaha dua arah. Sahabat akan jadi tempat pulang yang nyaman di tengah hidup yang kadang gak karuan. Yuk, sayangi sahabatmu dengan tulus!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us