Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bus Shalawat ramah Lansia di Makkah, Selasa, (4/6/2024). IDN Times/Faiz Nashrillah
Bus Shalawat ramah Lansia di Makkah, Selasa, (4/6/2024). IDN Times/Faiz Nashrillah

Intinya sih...

  • Jemaah berebut menggunakan bus Shalawat sejak pagi hari, menyebabkan kemacetan di sekitar Masjidil Haram.

  • PPIH Arab Saudi mengimbau jemaah agar tidak terburu-buru tawaf Ifadah, kecuali bagi jemaah yang akan segera pulang.

  • Ada 27 rute bus Shalawat yang melayani sekitar 203 ribu jemaah haji reguler asal Indonesia, dengan setiap bus melayani 400-450 jemaah.

Makkah, IDN Times - Bus Shalawat kembali beroperasi, Selasa (10/6/2025) atau bertepatan dengan 14 Zulhijah, setalah prosesi puncak haji di Mina selesai pada 13 Zulhijah atau 9 Juni 2025. Bus Shalawat untuk melayani jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.

Dengan demikian, jemaah haji bisa menggunakan bus Shawalat untuk melaksanakan tawaf Ifadah di Masjidil Haram, sebagai rangkaian atau rukun haji yang tidak boleh ditinggalkan. Dengan selesainya tawaf Ifadah yang dilanjutkan sai, maka berakhir pula prosesi ibadah haji.

Sebelumnya, Sekretaris Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Arfi Hatim mengatakan bus Shalawat berhenti beroperasi sementara mulai Minggu, 1 Juni 2025 pada pukul 12.00 waktu Arab Saudi, menjelang puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

1. Jemaah mulai berebut menggunakan bus Shalawat sejak pagi hari

Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan layanan Bus Shalawat gratis selama jemaah berada di Kota Suci (dok. Kemenag)

Jemaah mulai berebut menggunakan bus Shalawat untuk menuju Masjidil Haram. Mereka mulai mengantre bus sejak dini hari sebelum subuh waktu Arab Saudi.

Bahkan, dari pantauan tim Media Center Haji (MCH 2025), saking banyaknya jemaah menuju Masjidil Haram, arus lalu lintas di sekitar Masjidil Haram tersendat atau terjadi kemacetan.

Beberapa jemaah terpaksa membatalkan antrean bus karena adanya kemacetan. Mereka memilih menjadwalkan ulang tawaf Ifadah pada sore atau malam hari.

2. PPIH Arab Saudi mengimbau agar jemaah tidak terburu-buru tawaf Ifadah

Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan layanan Bus Shalawat gratis selama jemaah berada di Kota Suci (dok. Kemenag)

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau kepada jemaah haji yang masih lama di tanah suci, agar tidak terburu-buru menunaikan tawaf Ifadah. Kecuali, bagi jemaah haji yang akan segera kembali ke Tanah Air.

"Kami mengimbau jemaah yang Nafar Awal kami sarankan untuk melaksanakan tawaf Ifadah pada waktu yang lebih senggang, kecuali bagi jemaah yang akan dipulangkan di kloter-kloter awal," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, di Mina, Minggu, 8 Juni 2025.

Sebagai informasi, Nafar Awal adalah bagi jemaah yang menginap atau mabit di Mina sampai 12 Zulhijah. Mereka akan diantar dari Mina menuju hotel di Makkah sebelum terbenamnya matahari.

3. Ada 27 rute bus Shalawat yang melayani jemaah haji

Bus Shalawat (Media Center Haji 2025/Andika Wahyu)

Pada penyelenggaraan haji 2025, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 27 rute bus Shalawat untuk melayani jemaah haji. Bus-bus tersebut akan mengangkut jemaah dari hotel menuju tiga terminal terdekat Masjidil Haram: Syib Amir, Ajyad, dan Jabal Ka'bah. 

Puluhan rute bus Shalawat ini dirancang untuk melayani sekitar 203 ribu jemaah haji reguler asal Indonesia. Jemaah akan diantar ke tiga terminal terdekat Masjidil Haram yakni Syib Amir, Ajyad, dan Jabal Ka'bah. 

Bus Shalawat akan mengangkut jemaah haji dari 205 hotel yang tersebar di wilayah Syisyah, Raudlah, Jarwal, dan Misfalah. Layanan bus Shalawat akan beroperasi setiap hari selama masa ibadah haji dan melayani sekitar 400-450 jemaah untuk setiap satu bus. 

Editorial Team