Jemaah haji di Masjidil Haram, Jumat dini hari (31/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Yaqut menyampaikan, skema murur menjadi ijtihad dan ikhtiar bersama dalam menjaga keselamatan jiwa jemaah haji Indonesia. Sebab, area Muzdalifah untuk Indonesia 2023 sebesar 82.350 meter persegi dengan jumlah jemaah sebanyak 183 ribu orang, yang terdiri dari 61 maktab.
Kemudian, ada 27 ribu jemaah haji menempati area Mina Jadid. Sehingga, setiap jemaah haji pada 2023 mendapat tempat sekitar 0,45 meter persegi di Muzdalifah dan pada 2024, area Mina Jadid tak lagi ditempati Indonesia.
Oleh karena itu, sebanyak 213.320 jemaah dan 2.747 petugas haji Indonesia akan menempati seluruh area Muzdalifah. Apabila hal itu terjadi, rata-rata orang Indonesia di Muzdalifah akan menempati 0,92 meter persegi.
Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat, mengatakan skema murur nantinya diprioritaskan kepada jemaah haji yang memiliki risiko tinggi secara medis, disabilitas hingga pendamping jemaah.
"Kami juga mendiskusikan hal ini dengan Mustasar Diny yang terdiri dari para ulama. Mereka juga mendukung terkait rencana skema murur yang dijalankan pemerintah. Waktu pelaksanaan murur mulai pukul 19.00 dan diharapkan selesai 22.00," ujar Arsad.
"Ini bertolak dari pemikiran bahwa menjaga keselamatan jiwa itu menjadi hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar-tawar lagi," imbuh Arsad.