Jakarta, IDN Times - Beberapa pejabat publik yang ikut dalam kontestasi Pemilu Presiden 2024 didesak untuk mundur dari jabatannya. Hal itu turut berlaku bagi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar. Direktur eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro mengatakan sikap itu diambil untuk menjaga marwah masing-masing lembaga yang mereka pimpin.
"Ini untuk mengurangi risiko penggunaan fasilitas negara atau mobilisasi aparat di masing-masing lembaga tempat mereka pimpin. Walaupun secara aturan, memang tidak ada hal yang dilanggar. Tetapi, kita ingin Pemilu 2024 menjadi pemilu yang jujur dan mengedepankan etika," ujar Agung kepada IDN Times melalui telepon pada Sabtu (29/10/2023).
Meski masing-masing pejabat publik menjamin pekerjaannya tidak akan terganggu, tetapi Agung berharap Mahfud bisa memberikan teladan. Sebab, dulu Mahfud pernah menjabat sebagai Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
"Otomatis standar etikanya lebih tinggi. Karena Beliau pernah menjadi Ketua MK kan. Harusnya Beliau dulu yang menunjukkan bagaimana bernegara atau beretika dengan baik," kata dia.
Ia menambahkan Mahfud saat ini memiliki beban moril untuk menunjukkan etika tersebut. Soal apakah langkah Mahfud bakal diikuti oleh pejabat publik lainnya, itu adalah masalah yang lain.
"Tetapi, minimal Mahfud sudah memulainya," tutur dia lagi.
Apa komentar Mahfud soal adanya keraguan bahwa pekerjaannya sebagai Menko Polhukam bisa terbengkalai karena ikut Pilpres 2024?