Makkah, IDN Times - Makkah, Kota Suci tempat berdirinya Baitullah (Ka'bah). Kota ini disebut juga dengan nama Misfalah. Nama ini disematkan untuk Kota Makkah karena secara geografis wilayahnya lebih rendah atau agak menurun dari arah Masjidil Haram. Sebaiknya, untuk wilayah yang posisinya lebih atas dari Masjidil Haram disebut Ma'la.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji, Pengurus Lembaga Dakwah PBNU dan Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdul Muiz Ali, dalam tulisannya menyebutkan, jemaah haji Indonesia yang hotelnya ada di wilayah Misfalah lebih dekat ke Masjidil Haram ketimbang mereka yang tinggal di Jarwal atau Mahbas Jin.
Adapun batas-batas wilayah Al-Misfalah, sebagaimana disebut oleh Al-Azraqi dalam History of Makkah: "Dari As-Safa ke Ajiadin di bawahnya, itulah seluruh Al-Misfalah", dari tengah adalah awal Jalan Al-Bukhari, di tenggara, di seberang Al-Hamidiyah, dan awal Bait Al-Mansoori dari timur, dari barat laut adalah Suq Al-Saghir, dan dari selatan berbatasan dengan Jabal Al-Sharaish, melintang ke Jabal Abu Tabanja, tempat Babur Al-Kaaki berada.
Sejarawan Makkah, Ibnu Rajih al-Abdali menyebutkan, dulu Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq hidup di wilayah Misfalah, dan beberapa qabilah Arab lainya, seperti Bani Tamim, Bani 'Adi, dan Bani Hasyim.