Deretan Fakta Gempa 5,2 Magnitudo yang Guncang Padang Lawas Utara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gempa bumi mengguncang kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Sumatera Utara, hari ini, Rabu (11/8/2021). Gempa tersebut diketahui bermagintudo 5,2 dan terjadi pada pukul 12.19 WIB.
Adapun pusat gempa bumi di Paluta ini terjadi di darat. Episenter gempa terletak pada koordinat 1,41 derajat Lintang Utara (LU) da 99,41 derajat Bujur Timur (BT). Tepatnya, episenter terletak di jarak 16 km arah timur Padangsidempuan dengan kedalaman 15 km.
Berikut beberapa fakta mengenai gempa bumi yang terjadi di Padang Lawas Utara.
Baca Juga: [Breaking] Bmkg: Gempa Bumi M 5.3 Di Kabupaten Padang Lawas Utara
1. Dikenal dengan istilah "shallow crustal earthquake"
Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan gempa berjenis gempa kerak dangkal yang juga dikenal dengan istilarh "shallow crustal earthquake."
Gempa terjadi dipicu oleh aktivitas sesar aktif, yakni Sesar Besar Sumatera (The Great Sumatra Faulth Zone) tepatnya pada Segmen Toru.
Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar atau geser menganan (dextral strike slip fault).
Hasil analisis ini sesuai dengan karaktersistik mekanisme sumber gempa Sesar Besar Sumatra.
2. Guncangan kuat, gempa sebabkan kerusakan ringan
Editor’s picks
Guncangan akibat gempa ini disebut terasa sangat kuat. Di beberapa daerah seperti Aek Godang, Batang Toru dan Padang Sidempuan guncangan mencapai skala intensitas IV-V MMI yang dirasakan oleh semua penduduk, bahkan banyak warga yang berlari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Gempa ini juga dirasakan di Padang Lawas dan Tapanuli Tengah dalam skala intensitas II-III MMI.
Gempa kali ini disebutkan menimbulkan kerusakan ringan seperti retak-retak pada dinding, seperti yang terjadi di Komplek Perumahan Bandara Aek Godang dan bangunan Pondok Pesantren Nurul Falah, Panompuan.
3. Terjadi beberapa gempa susulan, wilayah terdampak disebut rentan gempa
Hingga pukul 15.00 WIB dilaporkan bahwa hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi dua kali gempa susulan (aftershock) dengan maginitudo 3,1 pada pukul 12.31 WIB dan magnitudo 2,2 pada pukul 13.47.
Sebelum terjadi gempa dengan magnitudo 5,2 sebelumnya BMKG mencatat adanya aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) pada pukul 12.16 WIB dengan magnitudo 3,4.
Sementara itu, wilayah yang dilanda gempa ini dikenal sebagai kawasan rawan gempa karena wilayahnya yang berada pada jalur Segmen Toru yang memiliki tingkat seismisitas yang aktif dengan laju geser sesar mencapai 9 milimeter per tahun.
Beberapa kali wilayah ini juga pernah diguncang gempa kuat dan merusak. Berdasarkan sejarah, di wilayah ini gempa pernah terjadi gempa kuat dan merusak pada masa lalu yaitu pada tahun 1916 (M6,8), 1921 (M7,0), 1984 (M6,4) dan 1987 (M6,6).
Baca Juga: Monumen Gempa Potrobayan, 'Tetenger' Gempa Jogja 2006