Duet Jokowi-Prabowo Sulit Terwujud, Ini Alasannya

Padahal banyak yang mengusulkan

Jakarta, IDN Times – Media Survei Nasional (Median) hari ini Selasa (16/4) merilis survei terbaru mereka dengan tema "Survei elektabilitas kandidat : Siapa layak jadi lawan, atau pasangan Jokowi?”

Direktur riset Median Sudarto memaparkan beberapa hasil temuan mereka. “Penelitian ini kami ambil sebelum Prabowo dinyatakan maju sebagai capres,” kata Sudarto menjelaskan. “Jadi efek dari pencalonan Prabowo tersebut belum teranalisa dari penelitian kami ini,” katanya lagi.

Salah satu hal yang menjadi pemaparan Sudarto adalah skenario pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Skenario yang dipaparkan baik dari kemungkinan dua poros, maupun tiga poros.

1. Skenario dua poros nama muncul Jokowi dan Prabowo

Duet Jokowi-Prabowo Sulit Terwujud, Ini AlasannyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

“Kami melakukan penelitian terkait dengan skenario pasangan, yang terdiri dari tiga pasangan dan dua pasangan,” tutur Sudarto. Nama yang muncul dalam skenario dua poros adalah nama Joko Widodo bersaing dengan Prabowo Subianto.

Jika menggunakan skenario dua poros, nama Jokowi berdasarkan survei, cocok dipasangkan dengan nama Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan angka 41,9 persen. Sedangkan nama Prabowo akan mendapat elektabilitas tertinggi jika dipasangkan dengan Anies Baswedan di angka 34,9 persen.

Selain dua nama tersebut, nama-nama lain juga bermunculan sebagai nama kandidat calon wakil presiden. Menariknya, berdasarkan hasil dari penelitian, tidak ada nama cawapres yang menyentuh angka 10 persen dalam tingkat elektabilitasnya.

Nama lain adalah Gatot Nurmantyo dengan angka 5,4 persen. Ada pula nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan angka 6,2 persen. Nama Agus Harimurti Yudhoyono juga masuk dalam jajaran nama kandidat cawapres dengan angka 3,8 persen. Ada pula nama Wiranto dengan angka 3,7 persen, Hary Tanoesoedibjo dengan angka 3,7 persen dan Anis Matta dengan angka 3 persen.

Baca juga: Survei Median, Elektabilitas Jokowi Masih Tertinggi tetapi 46,4 Persen Inginkan Presiden Baru

2. Skenario tiga poros, Jokowi, Prabowo dan Agus Yudhoyono

Duet Jokowi-Prabowo Sulit Terwujud, Ini AlasannyaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Nama untuk skenario calon presiden dengan tiga poros adalah Joko Widodo selaku petahana, Prabowo Subianto, dan Agus Harimurti Yudhoyono. Berdasarkan data, Jokowi akan memperoleh elektabilitas paling tinggi jika dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan angka 41,3 persen.

Nama selanjutnya yang dirasa cocok berpasangan dengan Jokowi adalah Hary Tanoesoedibjo dengan angka 40,2 persen. Menyusul dengan nama Wiranto di angka 39 persen, Chairul Tanjung dengan angka 38,7 persen. Nama terakhir yang diirasa cocok adalah Zulkifli Hasan dengan angka 38,1 persen.

Nama Prabowo jika menjadi calon presiden dengan skenario tiga poros, akan memperoleh elektabilitas paling tinggi jika dipasangkan dengan Anies Baswedan dengan angka 33,9 persen. Nama selanjutnya yang menurut survei cocok adalah Gatot Nurmantyo dengan angka 33,5 persen. Muahimin Iskandar (Cak Imin) jika menjadi cawapres Prabowo datang dengan angka 31,5 persen. Nama terakhir adalah TGB Zainul Majdi dengan angka 30,8 persen.

Nama terakhir dengan skenario tiga poros adalah nama Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon presiden. Nama Agus akan mendapat elektabilitas tertinggi jika dipasangkan dengan nama Anies Baswedan dengan angka 8,2 persen. Nama kedua adalah Gatot Nurmantyo di angka 7,5 persen. Nama TGB Zainul Majdi juga berdasarkan survei cocok menjadi pasangan Agus dengan angka 7,2 persen. Selain itu nama Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan angka 6,8 persen. Nama Zulkifli Hasan juga muncul dengan 6,2 persen.

3. Bagaimana dengan duet Jokowi-Prabowo

Duet Jokowi-Prabowo Sulit Terwujud, Ini AlasannyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Hal juga diperbincangkan di tengah masyarakat adalah kemungkinan skenario duet antara Joko Widodo selaku petahana sebagai calon presiden dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presidennya.

Banyak pihak merasa skenario ini sulit untuk dilakukan. Dari hasil survei Median disebutkan, tidak semua konstituen dari tokoh tertentu setuju jika yang didukungnya dipasangkan dengan Joko Widodo. Tidak semua konstituen bersedia memilih tokoh yang didukungnya, jika pada pelaksanaannya tokoh tersebut dipasangkan sebagai calon wakil presiden dari Joko Widodo.

Terdapat 66,7 persen konstituen dari Prabowo Subianto menolak akan memilih jika Prabowo dipasangkan menjadi calon wakil presiden Joko Widodo. Hal serupa dan angka yang sama juga keluar dari hasil survei terhadap konstituen Anis Matta. Konstituen dari TGB Zainul Majdi sebesar 65,2 persen menolak memilih TGB jika menjadi cawapres Jokowi.

Konstituen dari Gatot Nurmantyo sebesar 49 persen menolak jika Gatot dijadikan cawapres Jokowi. Angka sebesar 45 persen juga keluar dari konstituen Anies Baswedan yang menolak Anies dipasangkan dengan Jokowi dalam piplres 2019 mendatang.

Baca juga: Politisi PKS Sebut Prabowo akan Berikan Tiket Capres ke Gatot Nurmantyo

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya