Ini Pesan Junimart Girsang untuk Partai Golkar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai Golongan Karya (Golkar) dikabarkan akan segera menentukan untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) atau tidak, guna menentukan siapa pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua DPR RI.
"Kita sangat berharap agar teman-teman dari fraksi partai golkar, bisa betul-betul memilih secara objektif," kata Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang saat menjadi pembicara di forum diskusi bertajuk "Posisi Ketua DPR: Antara Politik dan Hukum" di Media Center DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12).
Baca juga: Ditinggal Otto dan Frederich, Maqdir Ismail Siapkan Tim Bela Novanto
Junimart pun berharap calon yang akan terpilih nantinya adalah sosok yang tidak memiliki keterkaitan dengan masalah hukum. Hal ini diharapkan demi kebaikan bersama untuk DPR RI.
"Calon Ketua DPR nanti, tidak memiliki masalah-masalah hukum. Ini paling penting," kata Junimart.
Junimart juga mengingatkan tiga tahun lalu saat pengusulan nama Setnov, sudah ada seorang pakar politik, Heri Budianto sudah memberikan peringatan untuk tidak memilih Setnov.
Editor’s picks
"Beliau pernah mengatakan tiga tahun lalu, dan sudah dikatakan tolong jangan beliau. Terbukti sekarang." Kata Junimart.
Dan saat ini, DPR secara kelembagaan tidak memiliki masalah meski Ketua DPR Setya Novanto tengah tersangkur dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik di KPK.
"DPR itu ada beberapa pimpinan lainnya. Jadi jangan kemudian digeneralisir bahwa dengan ditahannya Pak Novanto ini DPR tidak dapat bekerja," ujarnya.
Dan baginya, fraksi PDI Perjuangan tidak mempermasalahkan status yang tengah melekat pada Novanto saat ini. menurutnya, status hukum biarkanlah berjalan sampai pengadilan memutuskan.
"Hukum harus menjadi panglima tertinggi, semua harus pakai praduga tidak bersalah sampai kemudian diputuskan secara inkrah oleh pengadilan," jelasnya.
Baca juga: Mahyudin: Setya Novanto Legowo Mengundurkan Diri dari Ketum Golkar