Kenapa Naik Ojol saat New Normal Disebut Lebih Aman? Ini Jawabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menjelaskan bahwa menggunakan moda transportasi ojek online (ojol) dalam menjalani masa transisi pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) relatif lebih aman terkait dengan potensi penularan COVID-19.
Hal ini diutarakan Pandu dalam paparannya di Ngobrol Seru yang ditayangkan live di kanal YouTube IDN Times Sabtu (6/20).
Ada sedikitnya tiga alasan yang menjadikan ojol salah satu pilihan terbaik untuk digunakan saat ini menurut Pandu.
"Ojol itu kan terbuka. Jadi risiko tempat terbuka itu lebih rendah dibandingkan risiko di dalam tempat tertutup," kata dia.
1. Selama tidak banyak interaksi, dinilai aman
Menurut Pandu, secara logika, selama kita tidak banyak bercakap-cakap atau berinteraksi langsung dengan driver ojol, risiko terpapar COVID-19 saat menggunakan ojol tetap tergolong rendah.
"Dan sebagian besar kan (bayar) cashless, jadi kita gak perlu bicara," kata Pandu.
"Dan kemudian kita menggunakan masker dan dia (driver) juga menggunakan masker. Dan sama-sama menggunakan helm," lanjut Pandu lagi.
Hal ini menurut dia tergolong cukup melindungi penumpang dan driver ojek online.
Baca Juga: Jalankan Protokol Kesehatan, Gojek Siapkan Posko dan Sekat Pelindung
2. Lebih aman naik motor ketimbang naik mobil, tapi belum ada studi yang membuktikan
"Jadi banyak keuntungan-keuntungan yang memungkinkan risikonya itu jauh lebih rendah dengan menggunakan ojol (motor) dibandingkan menggunakan di dalam mobil," kata Pandu dalam paparannya.
Pandu menegaskan, pendapatnya kali ini hanya berdasarkan pemikiran logika lantaran belum ada studi yang mengungkapkan hal tersebut. Menurut Pandu, kondisi mobil yang lebih tertutup dibanding ojol juga kemungkinan driver tidak menggunakan masker, membuat kerentanan penularan COVID-19 saat menggunakan mobil di masa pandemik relatif lebih tinggi.
"Menurut saya, ojol relatif kurang bersinggungan, tapi ya secara logika, belum ada studi. Karena studinya juga gak mudah," kata dia.
3. Kata Pandu soal sekat yang digunakan ojek online
Banyak ojek online saat ini difasilitasi dengan sekat di antara driver dan penumpang untuk membantu meminimalisir kemungkinan penularan COVID-19.
"Iya boleh saja. Kalau saya sih sama saja itu," kata Pandu.
Namun, Pandu mengapresiasi usaha yang dilakukan ojek online dalam membantu mengurangi penyebaran virus, Pandu menilai pemasangan sekat sebagai langkah baik.
"Kalau ada itu, ya kemungkinan lebih baik lah. Karena dengan masker sudah cukup," tutup dia.
Baca Juga: Senin Depan Ojek Bisa Angkut Penumpang, Tapi Ada Syaratnya