Sosok-sosok Berprestasi di Kubu Jokowi dan Prabowo

Mulai dari pebisnis, jenderal, hingga ulama

Artikel ini merupakan jawaban dari pertanyaan terpilih yang masuk ke fitur #MillennialsMemilih by IDN Times. Bagi pembaca yang punya pertanyaan seputar Pilpres 2019, bisa langsung tanyakan kepada redaksi IDN Times.

Jakarta, IDN Times - Dua pasangan capres-cawapres Joko 'Jokowi' Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno didukung orang-orang hebat di belakangnya. 

Tim pemenangan kedua kubu diisi banyak orang berprestasi di bidangnya. Mulai dari pebisnis hingga jenderal. Hal ini menunjukkan yang berprestasi tak hanya kedua pasangan calon, tapi juga tokoh-tokoh penting dalam tim sukses kedua pasangan calon.

Baca Juga: Jokowi Siapkan Rumah DP 0 Persen, Sandiaga Senang Konsepnya Ditiru

1. Kedua pasangan capres didukung pebisnis ternama Indonesia

Sosok-sosok Berprestasi di Kubu Jokowi dan PrabowoIDN Times/Irfan Fathurohman

Sandiaga Uno sebelum menjadi wakil gubernur DKI Jakarta dikenal sebagai salah satu pengusaha muda ternama di Indonesia. Maju sebagai calon wakil presiden (cawapres), Sandi juga didukung beberapa pebisnis muda kenamaan tanah air lainnya.

Hashim Sujono Djojohadikusumo yang merupakan adik kandung Prabowo, adalah pemilik Arsari Group yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bio-ethanol, perkebunan karet, dan lainnya. 

Hashim juga diketahui pernah melakukan praktik kerja magang di Bank Investasi di Prancis, sebagai salah satu analis keuangan dan pernah diangkat menjadi direktur di Indo Consult.

Di kubu Jokowi-Ma’ruf, salah satu pebisnis muda dan ternama Indonesia adalah Erick Thohir. Dia diangkat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Erick Thohir menjadi nama yang tak asing, khususnya di dunia bisnis dan media di Indonesia. Namanya semakin meroket setelah mengemban tugas dan sukses memimpin jalannya Asian Games 2018, dimana Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah.

Erick diketahui sebagai pemegang saham mayoritas Inter Milan dengan memiliki saham 70 persen. Pada November 2013, dia juga dipercaya menggantikan Moratti sebagai presiden klub Inter Milano. Selain itu, Erick juga menyelesaikan pendidikan magisternya di Universitas Nasional California, Amerika Serikat, jurusan Master of Business Administration.

2. Mantan Panglima TNI di kedua kubu

Sosok-sosok Berprestasi di Kubu Jokowi dan PrabowoIDN Times/Irfan Fathurohman

Ketika kubu Jokowi-Ma’ruf memilih pebisnis menjadi ketua tim sukses, kubu Prabowo-Sandiaga memilih mantan Panglima TNI menjadi ketua tim pemenangannya, yakni Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso.

Djoko Santoso menjabat sebagai Panglima TNI sejak Desember 2007 hingga September 2010. Setelah pensiun, Djoko memutuskan terjun ke dunia politik dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Selama berkarir di dunia militer, Djoko pernah mengemban tugas sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang, Waassospol Kaster TNI pada tahun 1998, Kasdam IV/Diponegoro pada tahun 2000, juga Pangdivif 2/Kostrad pada tahun 2001.

Di kubu Jokowi-Ma’ruf juga terdapat sosok-sosok jenderal purnawirawan. Salah satunya Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI. Selama berkarier di dunia militer, ia bertaburan bintang dan penghargaan karena perstasinya.

November 2013, Moeldoko mendapatkan penghargaan militer Pingat Jasa Gemilang atas kontribusinya selaku mantan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, yang diberikan oleh Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dan disematkan langsung melalui Menteri Pertahanan Singapura Dr. Ng Eng Hen.

Pada 2015 giliran Malaysia memberikan Bintang Kehormatan Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera (DKAT) untuk sosok yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan tersebut. Oleh pemerintah Indonesia, Moeldoko juga pernah menerima Bintang Yudha Utama, Bintang Jalasena Utama dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama.

Selain itu, mulai dari Bintang Dharma, Eka Paksi Pratama, Eka Paksi Nararya, hingga Satya Lencana Wira Dharma pernah diterima Moeldoko. Pada 1981, Moeldoko menerima jabatan pertamanya di militer sebagai Komandan Pleton (Danton) Yonif Linud 700/BS Kodam VII/Wirabuana.

3. Sosok ulama di kedua kubu

Sosok-sosok Berprestasi di Kubu Jokowi dan PrabowoANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Sosok Ma'ruf Amin yang kala itu menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), digandeng Jokowi menjadi calon wakil presidennya pada pemilihan presiden 2019. Tak hanya Ma’ruf Amin, sejumlah ulama lain turut mendukung pasangan calon dengan nomor urut 01 ini.

Pada September 2018, 400 kiai dan pengurus pesantren melakukan deklarasi mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah di Kedoya, Jakarta Barat. Tokoh sesepuh NU Jakarta Selatan KH Muhiddin Ishak juga turut menyatakan dukungannya kepada Ma’ruf Amin.

Di kubu Prabowo-Sandi, Badan Pemenangan Nasional (BPN) memilih pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, KH Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan, sebagai juru bicara tim suksesnya. Hal ini menunjukkan, meski Ma’ruf Amin menjadi calon wakil presiden Jokowi, namun tak berarti semua warga NU mendukung Jokowi.

Gus Irfan merupakan darah biru Nahdlatul Ulama. Ia merupakan cucu dari salah satu pendiri NU, KH Hasyim Asyari. Nama Gus Irfan masuk menyusul nama Gamal Albinsaid yang ditunjuk sebagai pengganti dari Ratna Sarumpaet.

Baca Juga: Prabowo Janji Tak Impor Kebutuhan Pangan, Sandi: Kita Harus Realistis

Topik:

  • Rochmanudin
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya