TNI-Polri Diminta Kompak Amankan KTT G20, Luhut: Jangan Ada Arogansi!

Luhut ingatkan aparat tak arogan, harus humanis dan ramah

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, meminta agar TNI dan Polri kompak menjamin keamanan dan keselamatan Kepala Negara dan delegasi yang akan datang ke KTT G20. Hal ini disampaikan Luhut selaku Ketua Bidang Penyelenggara Acara Presidensi G20 Indonesia.

"Kalau kita terintegrasi, tidak ada yang bisa melawan kita," ujar Luhut mengulangi pesannya kepada para perwira saat meninjau Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengamanan VVIP KTT G20 2022, dikutip dari akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: Panglima TNI Akui Ada Serangan Siber saat Simulasi Pengamanan KTT G20

1. Luhut berpesan jangan ada arogansi

TNI-Polri Diminta Kompak Amankan KTT G20, Luhut: Jangan Ada Arogansi!Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) melakukan salam komando dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) usai upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (18/11/2021). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Luhut mengingatkan, pasukan pengamanan adalah garda terdepan yang juga menjadi salah satu kunci sukses berjalannya sebuah acara. Apalagi mengingat pasukan pengamanan VVIP ini yang tugasnya menjamin keamanan dan keselamatan kepala negara dan delegasi KTT G20.

Luhut menilai, seluruh mekanisme dan pengamanan yang dijelaskan oleh Panglima TNI dan Kapolri sudah baik dan solid.

"Saya tetap mengimbau kepada semua prajurit gabungan TNI dan Polri bahwa kalian punya posisi yang sama, untuk itu harus saling koordinasi. Jangan ada arogansi, semua harus saling sharing dan back up satu sama lain untuk keselamatan semua, terlebih lagi untuk keberhasilan jalannya acara," pesan Luhut.

2. Pengamanan juga dilakukan di dunia siber

TNI-Polri Diminta Kompak Amankan KTT G20, Luhut: Jangan Ada Arogansi!akamaized.net

Sistem pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tidak hanya dilakukan oleh personel di lokasi penyelenggaraan, namun pengamanan juga dilakukan di dalam dunia siber.

Pola pengamanan situasi kerja sama jadi pola yang akan digunakan selama pengamanan G20. Pola ini sama dengan saat latihan Super Garuda Shield, yakni kerja sama dengan intelijen dari negara-negara lain.

“Jadi TNI pun juga kerja sama dengan intelijen militer dari negara-negara tetangga. Kerja sama inilah yang kemudian membuat kita lebih teliti. Apakah ada pendeteksian tentang potensi-potensi atau rencana-rencana tertentu? Sejauh ini selain siber, kelihatannya belum ada yang signifikan,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

3. Dituntut tampilkan pengamanan yang humanis dan ramah

TNI-Polri Diminta Kompak Amankan KTT G20, Luhut: Jangan Ada Arogansi!Sejumlah tim di TNI lakukan simulasi pengamanan dan skenario bila aksi terorisme terjadi saat KTT G20 di Bali, November 2022. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pengamanan di ring tiga merupakan tanggung jawab lapisan terluar yang berinteraksi langsung dengan masyarakat umum.

Polri disebut dituntut untuk menampilkan sosok pengamanan yang humanis, ramah, dan tegas sehingga mampu mereduksi potensi ancaman yang mengganggu jalannya KTT G20.

“Uji keberhasilan pengamanan adalah soliditas dan keterpaduan antara unsur-unsur terkait, yaitu Paspamres, TNI, Polri, BNPB, serta seluruh unsur-unsur beserta pengaman lainnya,” kata Kapolri.

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Periksa Pasukan Pengaman KTT G20 di Bali

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya