Inspiratif, Kominfo Beri Apresiasi bagi Penggiat Literasi Digital

Dorong “Indonesia Makin Cakap Digital”

Jakarta, IDN Times - Tepat di Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dilaksanakan di Basket Hall, Jakarta, dan disiarkan langsung di 16 TV Swasta serta channel Youtube Kominfo dan Siberkreasi. 

Bersamaan dengan kegiatan peluncuran tersebut, Kominfo juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada para putra dan putri daerah yang dinamakan “Local Champion Literasi Digital”. 

“Mereka adalah para penggiat literasi digital di berbagai sektor yang berasal dari 20 provinsi di Indonesia. Mereka memiliki pengaruh dan program yang menginspirasi dunia. Diharapkan akan terus tumbuh para Local Champions lainnya, yang diharapkan mampu menjadi pendorong Indonesia Makin Cakap Digital,” ujar Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi.

1. Hadirkan solusi untuk berbagai kebutuhan masyarakat

Inspiratif, Kominfo Beri Apresiasi bagi Penggiat Literasi DigitalKementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dilaksanakan di Basket Hall, Jakarta. (Dok. Kominfo)

Para Local Champions tersebut ialah Relawan TIK (RTIK) Papua, Gorontalo, Sumatra Selatan, dan Maluku; Bujang Kurir; BoS (Bali Organik Subak) Petani Muda Keren!; Kururio Indonesia; Solo Bersimponi; Riliv; Sahabat Difabel Aceh; Kampoeng Cyber; Technopren.Pky; Pintu Bahasa; LingkarTangan; Banuamentor; SkolMus; Info Sumbar; Kok Bisa; Tangsel Creative; dan Komunitas Arsel.

Para Local Champion ini menghadirkan solusi untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Sebut saja Relawan TIK (RTIK) yang memiliki program kerja untuk meningkatkan literasi digital masyarakat secara umum, dengan berbagai kebutuhan lokal seperti program pendampingan UMKM terkait promosi, branding digital serta pemanfaatan medsos untuk pelayanan publik khususnya bagi aparat desa dan kelurahan.

“Beberapa program yang dilakukan oleh Local Champion sudah menjadi model bagi negara-negara lain untuk menerapkannya di negara mereka. Kami memberikan penghargaan ini sebagai cara kami berterima kasih atas perjuangan mereka di daerah. Namun, juga berharap agar mereka dapat menjadi teladan bagi banyak putra-putri daerah lainnya untuk terus membangun diri, komunitas, masyarakat, dan bangsa,” tambah Dedy. 

Baca Juga: Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor, Ikuti Anjuran Kominfo Ya

2. Cyberbullying harus dicegah dengan edukasi literasi digital yang baik

Inspiratif, Kominfo Beri Apresiasi bagi Penggiat Literasi DigitalKementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dilaksanakan di Basket Hall, Jakarta. (Dok. Kominfo)

Selain itu, Bujang Kurir juga telah melakukan pendampingan serta melakukan kolaborasi dengan UMKM yang ada di Pontianak dalam aspek pemasaran digital. Mereka tidak hanya melakukan edukasi, tetapi juga mendampingi proses pemasaran secara digital dengan memproduksi aplikasi pemasaran sekaligus layanan antar. Program pendampingan UMKM Go Online juga dilakukan oleh Kururio Indonesia.

Lain lagi dengan komunitas Solo Bersimponi yang memiliki aktivitas unggulan berupa narasi dan digitalisasi nilai budaya lokal Solo Hasthalaku; advokasi regulasi kepemudaan di Kota Solo dan Provinsi Jawa Tengah; menciptakan model Sekolah Adipangastuti yang diintegrasikan ke sekolah formal dengan durasi selama 6 bulan.

Berbeda dengan Solo Bersimponi, Riliv merupakan aplikasi meditasi dan konseling psikologi online yang menghubungkan orang yang memiliki permasalahan pribadi dengan psikolog profesional di mana pun dan kapan pun. Menurut Riliv, berperilaku yang baik dalam dunia digital akan memengaruhi kesehatan mental individu dan sekitarnya. Maraknya cyberbullying harus dicegah dengan edukasi literasi digital yang baik dan tingginya mental health awareness.

3. Edukasi masyarakat di perkampungan tentang teknologi informasi

Inspiratif, Kominfo Beri Apresiasi bagi Penggiat Literasi DigitalKementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dilaksanakan di Basket Hall, Jakarta. (Dok. Kominfo)

Sementara itu, organisasi Sahabat Difabel Aceh memiliki aktivitas unggulan, yakni mempromosikan kegiatan terapi anak dengan cerebral palsy serta kampanye penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas melalui website dan media sosial. Tak hanya itu, organisasi ini juga mendirikan Rumah Cerebral Palsy Sahabat Difabel Aceh sebagai pusat terapi dan edukasi.

Organisasi Kampoeng Cyber asal Yogyakarta memiliki visi misi untuk terus mengedukasi masyarakat di perkampungan tentang teknologi informasi. Sama halnya yang dilakukan Technopren.Pky yang memiliki aktivitas unggulan berupa pengembangan keterampilan IT untuk anak muda Praya, serta mendukung karya startup lokal di kota Praya Palangkaraya.

Di bidang pertanian ada organisasi BoS (Bali Organik Subak) Petani Muda Keren! yang memiliki aktivitas unggulan berupa program mengembangkan kapasitas petani se-Bali melalui program Village Smart Farming. Hasilnya, bukan hanya telah mendorong terjadinya transaksi dengan luar negeri, tetapi membuat masyarakat global datang ke Bali untuk mempelajari metode yang sukses menyejahterakan petani di masa pandemik.

4. Bermedia sosial membutuhkan etika yang erat hubungannya dengan bahasa atau pemilihan kata

Inspiratif, Kominfo Beri Apresiasi bagi Penggiat Literasi DigitalKominfo memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada para putra dan putri daerah yang dinamakan “Local Champion Literasi Digital”. (Dok. Kominfo)

Bermedia sosial membutuhkan etika yang erat hubungannya dengan bahasa atau pemilihan kata. Pintu Bahasa menjadi Local Champion yang memfokuskan diri pada “Gerakan Netizen Beradab”, yang bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia berbahasa santun di media sosial. 

Organisasi LingkarTangan ialah Local Champion yang membangun platform untuk mewadahi komunitas di Batam yang memiliki berbagai latar belakang bidang, usia, dan kegiatan yang berbeda. Karya mereka telah berbuah prestasi di level nasional hingga internasional, salah satunya yakni Best Favorite Wirausaha Muda Mandiri; Juara 3 International Interpreneur Contest. 

Local Champion Banuamentor memiliki program untuk membantu para pelajar meningkatkan kompetensi, khususnya di media digital. Hal serupa juga diinisiasi Komunitas Kok Bisa yang merupakan komunitas sains dan edukasi terbesar, dengan lebih dari 3 juta pengikut di seluruh Indonesia. 

5. Edukasi digital berbasis komunitas

Inspiratif, Kominfo Beri Apresiasi bagi Penggiat Literasi DigitalKominfo memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada para putra dan putri daerah yang dinamakan “Local Champion Literasi Digital”. (Dok. Kominfo)

SkolMus (Sekolah Multimedia untuk semua) juga memiliki aktivitas unggulan, yaitu kelas malam, Ketong Bisa dan Merekam Kota. Kelas malam ini terdiri atas kelas fotografi, videografi, website, multimedia, desain grafis. Sedangkan Merekam Kota ialah program pengarsipan digital jangka panjang untuk melestarikan memori kolektif publik. 

Demikian juga dengan Tangsel Creative yang memfokuskan diri pada edukasi digital berbasis komunitas seperti kelas terbang. Dari sisi multiplatform ada InfoSumbar yang setia memberikan beragam informasi dari dan kepada masyarakat Sumatra Barat, dari peristiwa, kejadian, berbagai acara, beragam informasi seni, budaya, pariwisata yang dikemas dalam bentuk visual, infografis, motion, dan juga teks.

Komunitas Arsel pun memiliki produk unggulan berupa aplikasi Kepo (Kenali Pohon), Virtual Guide, Virtual Zoo serta alat pendeteksi kebakaran hutan melalui gelombang Radio FM. Model penerapan teknologi digital yang dibuat ialah sistem interactive tool yang membangun interaksi antara alam dan manusia melalui teknologi. (WEB)

Baca Juga: Kominfo Luncurkan Program Nasional Literasi Digital: Makin Cakap

Topik:

  • Marwan Fitranansya
  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya