Sandiaga Uno: Banyuwangi Punya Ekosistem Ekonomi Kreatif Terbaik 

Disuguhkan berbagai kreativitas produk Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengungkapkan bahwa Banyuwangi sebagai salah satu etalase ekonomi kreatif terbaik di Indonesia.

Kehadiran Sandi ke Banyuwangi dalam rangka kunjungan kerja melakukan penilaian langsung terhadap Desa Wisata Tamansari, Kecamatan Licin yang terpilih sebagai 50 finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 pada Sabtu (18/9). 

Dari pagi hingga petang, Sandi yang didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi sejumlah destinasi dan menggelar pertemuan dengan para pelaku ekonomi kreatif. Saat di Taman Gandrung Terakota contohnya, Sandi disuguhkan berbagai kreativitas produk Banyuwangi. 

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut melihat pembuatan barong Banyuwangi. Sandi tampak terpesona dengan keahlian Mustaq Bilal memahat kayu menjadi kepala barong. Selain itu, Sandi dan Ipuk juga mendapat hadiah berupa lukisan sketsa wajah mereka dari seniman disabilitas, Rizki. 

1. Suntikan semangat baru bagi pelaku ekonomi

Sandiaga Uno: Banyuwangi Punya Ekosistem Ekonomi Kreatif Terbaik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno saat melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021). (Dok. Humas Pemkab Banyuwangi)

Di tempat yang sama, Sandi juga meresmikan Pasar Gandrungan dan Art Exhibition. Pasar Gandrungan memvisualisasikan pasar tempo dulu dengan properti, dagangan, dan penjual dengan kostum tradisional, tapi menggunakan sistem pembayaran cashless

"Kita mengharapkan masyarakat desa di Banyuwangi semakin semangat untuk menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Pariwisata ini hanya penunjang, yang akan menjadi pilar dan menopang kehidupan di sini adalah budayanya. Jadi, orang-orang datang ke sini untuk merasakan (budaya), to experience, to see, and to buy," ungkapnya.

Saat di Banyuwangi, Sandi juga menyerahkan bantuan insentif pemerintah kepada pelaku ekraf lokal. Insentif ini diharapkan menjadi suntikan semangat baru bagi pelaku ekonomi.

"Itu harapan kita. Khusus yang di Banyuwangi ini kan etalase ekonomi kreatif terbaik di Indonesia. Kita ingin ekosistem ini tetap hidup dan tidak rusak secara permanen karena minimnya kunjungan wisatawan akibat pandemik. Jadi, ini yang juga akan kami kolaborasikan dengan Bupati Banyuwangi," kata Sandi. 

Baca Juga: Sandiaga Uno Optimistis Sektor Pariwisata Banyuwangi Bisa Bangkit

2. Berbagai sektor ekonomi berkembang di Banyuwangi

Sandiaga Uno: Banyuwangi Punya Ekosistem Ekonomi Kreatif Terbaik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno saat melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021). (Dok. Humas Pemkab Banyuwangi)

Sandi juga hadir di KaTa Kreatif Indonesia dan Apresiasi Kreasi Indonesia yang menghadirkan produk-produk sektor kreatif karya anak muda Banyuwangi, dari batik yang ramah lingkungan, kaos musikal, web developer, hingga kopi Banyuwangi yang terkenal.

"Hari ini saya sangat happy, saya disuguhi letupan-letupan ekonomi kreatif kreasi anak bangsa yang membanggakan. Saya melihat penopang pariwisata dari sektor kreatif yang terdampak pandemik sekarang mulai bergiat kembali. Kuncinya, kita tangani pandemik ini dengan baik,” kata Sandi.

Menurutnya, Banyuwangi perlu bersyukur karena hampir 17 sektor ekonomi berkembang di Banyuwangi.

“Tahun ini adalah tahun ekonomi kreatif untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Saya tadi tercengang melihat batik yang ramah lingkungan, ada kaus Tangan Angie yang kausnya dibuat tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ada musikalitasnya untuk kelestarian alam. Termasuk mencicipi kopi Banyuwangi yang terkenal hingga habis 8 gelas, termasuk cokelatnya juga,” puji Sandi.

3. Ekonomi kreatif jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi

Sandiaga Uno: Banyuwangi Punya Ekosistem Ekonomi Kreatif Terbaik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno saat melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021). (Dok. Humas Pemkab Banyuwangi)

Sementara itu, Bupati Ipuk menambahkan ekonomi kreatif telah menjadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Dengan tumbuhnya pariwisata di Banyuwangi membuat ekonomi kreatif turut berkembang sehingga memberikan nilai tambah terhadap pembangunan pariwisata itu sendiri.

”Saat ini telah banyak bermunculan anak-anak muda Banyuwangi mengembangkan ekonomi kreatif seperti fesyen, seni pertunjukan, kriya, kuliner, dan musik. Ekonomi kreatif juga bisa menggenjot kinerja destinasi pariwisata,” kata Ipuk.

Ipuk menjelaskan Banyuwangi terus memfasilitasi berbagai ruang anak-anak muda Banyuwangi untuk mengembangkan ekonomi kreatif, dengan pendekatan digitalisasi sehingga pelaku ekonomi kreatif dapat kian mahir teknologi.

”Berbagai pelatihan ekonomi kreatif kami gelar dengan mendatangkan para mentor dan praktisi yang berpengalaman. Kami berikan pendampingan hingga usaha mereka berjalan,” kata bupati berusia 47 tahun itu.

4. ‘Jagoan Bisnis’ ikhtiar mencetak ratusan pengusaha muda di Banyuwangi

Sandiaga Uno: Banyuwangi Punya Ekosistem Ekonomi Kreatif Terbaik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno saat melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021). (Dok. Humas Pemkab Banyuwangi)

Seperti program 'Jagoan Bisnis' yang baru saja digelar Banyuwangi. Jagoan Bisnis merupakan ikhtiar mencetak ratusan pengusaha muda di Banyuwangi. Sebanyak 555 anak muda mengikuti ajang ini, yang terbagi dalam kategori ide bisnis dan rintisan usaha, dengan total hadiah modal ratusan juta dari Pemkab Banyuwangi.

Selama tiga bulan mereka mengikuti masa inkubasi dengan berbagai mentor berpengalaman. Berbagai profil bisnis, rencana pengembangan usaha, pemasaran, dan prototipe produk dihasilkan dari program ini. Sektor bisnisnya beragam, mulai olahan kuliner, fesyen, jasa, pendidikan, pariwisata, hingga platform digital.

“Banyuwangi juga baru saja menyelesaikan program Jagoan Tani, yang mengajak anak-anak muda menggali potensi pertanian Banyuwangi dari berbagi aspek bisnis pertanian dengan segala subsektornya,” kata alumnus Universitas Negeri Jakarta itu.

Sebanyak 1.489 anak muda dari 427 tim mengikuti ajang ini, yang terbagi dalam kategori ide bisnis dan rintisan usaha. Berbagai usaha rintisan dan ide bisnis diajukan dan didiskusikan, mulai pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kehutanan. (WEB)

Baca Juga: Kunker, Erick Thohir dan Sandiaga Uno Sempat Bertemu di Banyuwangi

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya