Kementan Siapkan Bantuan Benih bagi Petani yang Terdampak La Nina 

Demi mengurangi kerugian petani akibat terdampak banjir

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengalokasikan bantuan benih padi untuk mengurangi kerugian petani akibat banjir yang merendam puluhan hektare lahan padi di Kabupaten Sergai akibat luapan sungai. 

“Kami telah sampaikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Sergai agar segera mengusulkan bantuan benih bagi petani sesuai kebutuhan di lapangan,” ujar Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Takdir Mulyadi, yang saat ini juga menjabat sebagai Plt. Direktur Perbenihan saat diwawancarai, Senin (8/11/2021).

1. Berbagai upaya penanganan agar dampak banjir tidak meluas

Kementan Siapkan Bantuan Benih bagi Petani yang Terdampak La Nina Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengalokasikan bantuan benih padi untuk mengurangi kerugian petani akibat banjir yang merendam puluhan hektare lahan padi di Kabupaten Sergai akibat luapan sungai. (Dok. Kementan)

Takdir menjelaskan bantuan benih padi yang diberikan untuk mengurangi kerugian petani akibat terdampak banjir dan menjaga produksi padi selama tahun 2021. Pihak Kementan akan terus berkoordinasi dengan pemda Sumut untuk mengatasi permasalahan di lapangan akibat dampak La Nina. 

Berdasarkan data yang dihimpun Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sumatra Utara, lahan yang terkena banjir di Kabupaten Sergai hingga awal November ini mencapai 917,5 ha dengan 117,5 ha di antaranya mengalami puso. 

“Agar dampak banjir seperti ini tidak meluas, kami telah melakukan upaya-upaya penanganan, seperti mengajak para petani untuk melakukan pembersihan parit/saluran air, memanfaatkan bantuan pompa untuk membuang air, dan mengaktifkan posko-posko di tingkat desa dan kecamatan,” jelas Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), Marino. 

Baca Juga: Kementan Rumuskan Program Aksi Adaptasi Antisipasi Dampak La Nina

2. BMKG menginformasikan beberapa daerah di Indonesia akan mengalami La Nina

Kementan Siapkan Bantuan Benih bagi Petani yang Terdampak La Nina Potensi La Nina di Indonesia ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Marino juga menginstruksikan kepada petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) agar mengintensifkan pengamatan perkembangan banjir di wilayahnya masing-masing.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan bahwa beberapa daerah di Indonesia akan mengalami La Nina menjelang akhir tahun 2021. Hal ini sudah diantisipasi pihak Kementan dengan melakukan langkah-langkah strategis menghadapi hal tersebut. 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengatakan bahwa Kementan selalu berkomitmen memberikan bantuan bagi petani, apalagi bagi petani terdampak bencana. 

“Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kami diminta untuk membantu petani dan menyiapkan langkah-langkah strategis mengamankan produksi dalam negeri,” tuturnya.

3. Strategi dan langkah antisipasi La Nina

Kementan Siapkan Bantuan Benih bagi Petani yang Terdampak La Nina Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengalokasikan bantuan benih padi untuk mengurangi kerugian petani akibat banjir yang merendam puluhan hektare lahan padi di Kabupaten Sergai akibat luapan sungai. (Dok. Kementan)

Suwandi juga memaparkan strategi dan langkah antisipasi La Nina sebagai berikut. Pertama, update mapping wilayah rawan banjir dan endemis serangan organisme pengganggu tumbuhan. Kedua, meningkatkan early warning system dan rutin memantau informasi BMKG. Ketiga, kesiapsiagaan Brigade La Nina (Brigade DPI-OPT), Brigade Alsin & Tanam, Brigade Panen, dan Serap Gabah Kostraling. Keempat, pompanisasi in-out dari sawah, rehab jaringan irigasi tersier/kwarter. 

Kelima, gunakan benih tahan genangan, seperti Inpara 1-10, Inpari 29, Inpari 30, dan Ciherang. Keenam, gunakan asuransi usaha tani padi dan/bantuan benih gratis bagi puso. Ketujuh, kompensasi luas tanam di daerah lain/tidak terkena La Nina. Kedelapan, antisipasi panen raya saat hujan dengan alsin panen dan pasca panen dengan kostraling dryer, RMU, silo, dll.

Suwandi berharap dengan langkah-langkah tersebut, kerugian petani dapat diminimalisasi dan pihaknya terus intens melakukan koordinasi lintas sektoral terkait pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana. (WEB)

Baca Juga: Antisipasi Badai La Nina, Kementan Siapkan Strategi Ini

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya