Komitmen PLN Wujudkan Ekosistem Energi Bersih

Transisi energi jadi upaya lindungi bumi dari global warming

Jakarta, IDN Times - Pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai BUMN sektor energi mendukung adanya program transisi energi. Salah satunya dengan berupaya agar bisa bertransisi dari penggunaan energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). 

Gregorius Adi Trianto, Vice President Komunikasi Korporat PLN, mengatakan bahwa PLN menargetkan porsi pembangkit listrik berbasis EBT meningkat menjadi 23% di 2025 dan 29% di tahun 2030.

“Sebagai upaya mewujudkan komitmen tersebut, PLN melakukan transisi energi dan membangun ekosistem energi bersih dengan berupaya mengembangkan pembangkit EBT, program Co Firing PLTU, dan konversi pembangkit. PLN juga terus meningkatkan Electrifying Lifestyle dengan mengembangkan fasilitas pendukung dalam membangun ekosistem kendaraan listrik serta kompor induksi,” ujar Adi ketika menjadi speaker pada Lombok Writers Festival 2022 by IDN Times yang bertema ‘Mengangkat Transisi Energi di NTB’ dan disiarkan di Youtube IDN Times, Kamis (10/3).

1. Dukung ekosistem kendaraan listrik dengan membangun SPKLU

Komitmen PLN Wujudkan Ekosistem Energi BersihPT PLN (Persero) membuka peluang kerja sama bagi para pelaku usaha untuk ikut membangun 101 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sepanjang 2021. (Dok. PLN)

PLN mendukung ekosistem kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di lokasi-lokasi strategis yang tersebar di seluruh Indonesia. Seluruh SPKLU juga sudah terintegrasi secara digital pada aplikasi PLN untuk memudahkan pengguna.

Komitmen PLN Wujudkan Ekosistem Energi BersihVice President Komunikasi Korporat PLN, Gregorius Adi Trianto, ketika menjadi speaker pada Lombok Writers Festival 2022 by IDN Times yang bertema ‘Mengangkat Transisi Energi di NTB’ dan disiarkan di Youtube IDN Times, Kamis (10/3). (IDN Times/Marwan Fitranansya)

“Kita sudah memiliki 104 unit electrical vehicle (EV) charger yang tersebar di 38 kota seluruh Indonesia. Bahkan untuk dukungan KTT G20 di Bali, kami juga sudah menyediakan 21 unit fast charging dan 45 unit ultra fast charging,” jelasnya.

PLN juga membuka peluang kerja sama bisnis SPKLU dengan pihak swasta untuk memperluas percepatan SPKLU di Indonesia.

Baca Juga: PLN Gandeng Grab untuk Efisiensi dan Produktifitas Operasional

2. Dorong penggunaan kompor induksi

Komitmen PLN Wujudkan Ekosistem Energi BersihIlustrasi kompor induksi (Dok. PLN)

FYI nih, Pemerintah terus berupaya menekan kebutuhan liquefied petroleum gas (LPG) yang selama ini masih diimpor. Salah satunya dengan mendorong penggunaan kompor listrik. PLN juga bekerja sama dengan para pelaku usaha pembuat dan distributor kompor listrik.

“Melalui Kompor induksi, kita berusaha memberikan alternatif bagi masyarakat bahwa kompor itu tidak selamanya harus menggunakan gas dan minyak. Lama kelamaan, kompor induksi/kompor listrik juga bisa digunakan dalam watt kecil. Banyak sekali manfaatnya, yakni lebih aman, lebih efisien, praktis, stylist, dan tentunya ramah lingkungan,” jelas Adi.

Bahkan PLN juga memberikan produk layanan bagi masyarakat yang menggunakan kompor induksi, salah satunya pemberian harga spesial Biaya Penyambungan (BP) untuk Tambah Daya (TD) dengan hanya membayar Rp150.000,- dengan mekanisme penerbitan e-voucher bagi konsumen yang memiliki kompor induksi melalui pihak-pihak yang bekerja sama dengan PLN.

3. Dukungan PLN untuk Mandalika

Komitmen PLN Wujudkan Ekosistem Energi BersihHari 1 pra musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada Jumat (11/2/2022). (IDN Times/Aldila Muharma)

Tak sampai di situ, PLN juga aktif memberikan dukungan untuk Sirkuit Mandalika. Menurut Adi, kesiapan sistem pembangkit DMP 392,3 MW dengan perkiraan beban 302,2 MW, sehingga memiliki cadangan 90,1 MW (29,8%). Kesiapan sistem transmisi di Sistem Lombok dengan skema 2 sirkuit, 2 GI masing-masing GI Kuta (30 MVA) & GI Songkol (60 MVA).

Ada juga kesiapan sistem distribusi di-supply dari 3 feeder (Mandalika1, Mandalika2, dan Sengkol) dengan skema Zero Down Time (lDT). Kesiapan peralatan pendukung, yakni genset 18 unit, UPS mobile 21 unit, trafo 11 unit, dan ATS 18 unit. Disiapkan juga kesiapan personel dan sarana 104 petugas piket, 280 personel Yantek, 47 unit mobil, dan 12 unit motor.

“Kesiapan instalasi utama sudah selesai sejak Oktober 2021, sedangkan progres pekerjaan kesiapan backup instalasi venue event Grand-Prix MotoGP pada 18-20 Maret 2022 sudah 98,2%,” tambah Adi.

4. Pemanfaatan EBT di NTB

Komitmen PLN Wujudkan Ekosistem Energi BersihSalah satu PLTS yang dibangun di NTB. (Dok. Istimewa)

Sebelumnya, PLN memberikan pasokan listrik di kawasan wisata, tak terkecuali dengan 3 kawasan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Bahkan, PLN membangun kabel laut yang menghubungkan ketiga pulau dengan sistem kelistrikan Lombok agar listriknya lebih andal. Untuk kapasitas PLTS di 3 Gili tersebut berjumlah 820 kWp, terdiri atas 600 kWp di Gili Trawangan, 60 kWp di Gili Meno, dan 160 kWp di Gili Air.

“NTB sendiri juga memiliki kekayaan energi yang ramah lingkungan, seperti surya dan air (hydro). Total kapasitas EBT di NTB yakni sebesar 40,19 MW, sedangkan total kapasitas PLTM/H sebesar 17,77 MW, dan total kapasitas PLTS sebesar 22,42 MW,” ungkap Adi.

5. Program Co-firing PLTU

Komitmen PLN Wujudkan Ekosistem Energi BersihProgram co-firing biomassa. (Dok. PLN)

Sebagaimana diketahui, program co-firing merupakan salah satu program strategis PLN dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan 23 persen pada 2025, melalui pemanfaatan biomassa hutan tanaman energi, pelet sampah, dan limbah perkebunan atau pertanian sebagai substitusi sebagian bahan bakar batu bara di PLTU. Penyediaannya berkolaborasi dengan masyarakat sekitar sehingga menguatkan ekosistem energi berbasis kerakyatan.

“PLN saat ini berkolaborasi dengan PTPN III, Perhutani, dan PT Sang Hyang Seri dalam menyediakan bahan baku co-firing. Target pada 2025 sebanyak 52 PLTU agar menggunakan co-firing biomassa, dengan saat ini sudah 27 PLTU sudah terealisasi,” tandasnya. 

Nah, itulah berbagai komitmen dan langkah strategis PLN dalam mewujudkan ekosistem energi bersih di Lombok dan tentunya di Indonesia. Yuk, kita dukung! (WEB)

Baca Juga: Bangun Infrastruktur di Kalsel, PLN Optimalkan Limbah Batu Bara 

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya