Lewat Tracer Study, Pusat Karir Poliwangi Mampu Lacak 98 Persen Alumni

Kewajiban kampus untuk merekam ‘jejak alumni’

Jakarta, IDN Times - Ketua Pusat Karir Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), Junaedi Adi Prasetyo, mengatakan bahwa Poliwangi mampu merekam ‘jejak alumni’ secara umum dari segala kegiatan yang dilakukan sebanyak 98 persen melalui sistem terbaru yang dimiliki, yakni tracer study.

Tracer study adalah penelitian mengenai situasi alumni khususnya dalam hal pencarian kerja, situasi kerja, dan pemanfaatan pemerolehan kompetensi selama kuliah. Tugas ini tentu menjadi kewajiban kampus terutama Pusat Karir.

Angka 98 persen merupakan hasil persentase dari tracer study yang dilakukan JPC Poliwangi untuk alumni tahun 2017 dengan total 256 alumni. Untuk alumni tahun 2018, JPC mencapai angka 86 persen dari hasil tracer study dengan jumlah alumni yang lebih banyak, yakni 391 alumni.

“Hasil tracer study tahun 2017 itu kami lakukan di tahun lalu. Untuk tahun ini kita melakukan tracer study untuk alumni tahun 2018 dan 2019 sekaligus, dan itu harus dilakukan tahun ini. Kita sedang ngebut-ngebutnya,” ujar Junaedi di Kampus Poliwangi melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (16/11/2020).

1. JPC Poliwangi mampu melakukan tracer study lebih cepat dan efektif

Lewat Tracer Study, Pusat Karir Poliwangi Mampu Lacak 98 Persen AlumniDok. Kemendikbud

Junaedi kemudian menjelaskan lebih rinci lagi tentang apa yang dilakukan JPC Poliwangi sehingga mampu melakukan tracer study lebih cepat dan efektif. Salah satunya karena semua kegiatan tracer study dilakukan terpusat di Pusat Karir.

“Kedua, kita juga menggunakan tools digital terbaru yang kekinian untuk tracer study, seperti menggunakan Whatsapp dan Telegram Blast,” jelasnya.

Secara teknis, server JPC Poliwangi mengirimkan pesan melalui kontak Whatsapp dan Telegram alumni yang berisi tautan link menuju website pengisian data alumni. 

“Hal ini kami rasa lebih efektif dibandingkan menghubungi alumni melalui e-mail karena e-mail akan jarang dibuka, sementara Whatsapp pasti sering dibuka orang,” ucap Jun, sapaan akrab Junaedi.

Baca Juga: 3 Langkah Kemendikbud Pulihkan Negeri untuk Indonesia Maju 

2. Peran Pusat Karir bukan katalog lowongan pekerjaan semata

Lewat Tracer Study, Pusat Karir Poliwangi Mampu Lacak 98 Persen AlumniDok. Kemendikbud

Sementara itu, Wakil Direktur I Poliwangi, Dedy Hidayat Kusuma, mengapresiasi apa yang dilakukan Pusat Karir Poliwangi, terutama tracer study alumni. Ia sadar betul bahwa peran Pusat Karir bukanlah sebagai katalog lowongan pekerjaan semata. 

Tracer study ini sangat penting karena dari sini kita dapat melihat kualitas lulusan kita di dunia kerja. Dengan melalui kegiatan inilah kita dapat introspeksi diri dan melakukan evaluasi agar lebih baik setiap tahunnya,” katanya.

3. Pusat Karir harus selalu up to date

Lewat Tracer Study, Pusat Karir Poliwangi Mampu Lacak 98 Persen AlumniPoliteknik Negeri Banyuwangi. (Dok. Banyuwangi)

Dedy juga mengatakan Pusat Karir harus selalu up to date terhadap informasi beserta perubahan-perubahan yang terjadi di industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA) sehingga kemudian mampu menjadi rujukan pada proses pembelajaran dan penyusunan kurikulum serta hal lainnya.

“Kami setiap tahun selalu mengadakan kegiatan untuk mendapatkan feedback dari IDUKA, baik digelar secara offline atau kami kirimkan melalui kuesioner online. Dari kegiatan inilah kami mendapatkan rujukan untuk penyusunan kebijakan dan sistem kerja kami,” pungkasnya. (CSC)

Baca Juga: Pusat Karir Fasilitasi Mahasiswa agar Siap Memasuki Dunia Kerja

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya