Menteri BUMN Minta Pemda Dukung Program Makmur Pupuk Indonesia 

Dukungan pemda akan bermanfaat pada produktivitas pertanian

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir meminta pemerintah daerah (pemda) mendukung Program Makmur Pupuk Indonesia. Dukungan yang bisa dilakukan pemda ditujukan kepada infrastruktur penunjang pertanian Tanah Air. Saat ini, Program Makmur diimplementasikan di Desa Sukadamai, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel). 

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan dukungan pemda akan bermanfaat pada produktivitas pertanian di wilayah Sumsel. Bahkan, dukungan pemda akan melengkapi program singkatan ‘Mari Kita Majukan Usaha Rakyat’ yang telah diimplementasikan di banyak wilayah. 

"Tadi juga ada keluhan sebenarnya, bahwa mereka butuh air dan mereka ini terhambat sehingga airnya agak asam, sehingga kita membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah. Karena kita harapkan dengan cara bantuan yang diberikan BUMN di-support pemerintah daerah sehingga saling mendukung program yang dibangun pemerintah pusat khususnya BUMN dengan pemerintah daerah jadi saling terkait," jelas Arya. 

1. Program Makmur bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani

Menteri BUMN Minta Pemda Dukung Program Makmur Pupuk Indonesia Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga. (Dok. Istimewa)

Arya mengatakan bahwa saat ini Program Makmur diimplementasikan di atas lahan sekitar 25 hektare dengan komoditas jagung. Petani yang masuk program berasal dari Kelompok Tani Sidomukti. 

Arya mengaku para petani yang tergabung di Kelompok Tani Sidomukti telah merasakan manfaat Program Makmur. Pasalnya, Program Makmur memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani. Ekosistem di sini menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, ketersediaan pupuk non subsidi, dan offtaker

"Jadi, mudah-mudahan dengan program yang kita berikan mereka dapat bantuan dana, bibit terbaik, pupuk terbaik, pestisida terbaik kemudian ada peminjaman sewa alatnya, ada juga asuransinya ini akan mutar dan ada offtaker-nya dan ini pendanaannya dari perbankan. Jadi, ini adalah proses yang kita harapkan bisa baik untuk Desa Sukadamai," kata Arya. 

Baca Juga: Kembangkan Budi Daya Pertanian, Mentan: Petani Manfaatkan KUR Pertanian

2. Tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi dalam melakukan penanaman

Menteri BUMN Minta Pemda Dukung Program Makmur Pupuk Indonesia PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong distributor untuk meningkatkan stok pupuk nonsubsidi di kios-kios. (Dok. PT Pupuk Indonesia)

Sementara itu, Tatang, seorang petani dari Kelompok Tani Sidomukti, mengungkapkan bahwa telah bergabung Program Makmur sejak tahun 2020. Selama mengikuti program, produktivitas pertaniannya meningkat. Bahkan dirinya mengaku tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi dalam melakukan penanaman. 

"Dengan adanya Program Makmur, saya bergabung alhamdulillah saya bisa bandingkan antara pemakaian pupuk Program Makmur. Yang menggunakan Program Makmur mencapai 9,3 ton per hektare, yang sebelumnya sekitar 8,4 ton per hektare," kata Tatang. 

3. Program Makmur telah diimplementasikan di atas lahan seluas 2.292 hektare di Sumsel

Menteri BUMN Minta Pemda Dukung Program Makmur Pupuk Indonesia Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga. (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Pupuk Indonesia juga menugaskan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjadi project leader Program Makmur di Provinsi Sumatra Selatan. Program ini telah diimplementasikan di atas lahan seluas 2.292 hektare yang tersebar ke beberapa wilayah di Sumatra Selatan. Petani yang tergabung berjumlah 1.274 orang. 

Program Makmur pun kembali dilaksanakan di lahan seluas 25 hektare di Desa Sukadamai dengan komoditas yang ditanam adalah jagung. Adapun rincian luas lahan Program Makmur yang dilaksanakan Pusri Palembang di Sumsel, yaitu Desa Upang Mulya seluas 150 hektare, Desa Tirja Jaya 210 hektare, Desa Rejosari seluas 210 hektare, Desa Mukti Jaya dan Talang Jaya seluas 400 hektare. 

Selanjutnya, Desa Nusa Makmur seluas 900 hektare, Desa Sukadamai seluas 25 hektare, Desa Manggar Raya seluas 135 hektare, Desa Sumber Agung seluas 50 hektare, Desa Mendayun 79,75 hektare, Desa Purwodadi seluas 43,5 hektare, Desa Tanjung Mas seluas 73,5 hektare, terakhir Desa Gumawang seluas 15,25 hektare. (WEB)

Baca Juga: Pertanian Jabar Manfaatkan Teknologi Seperti Drone untuk Sebar Pupuk 

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya