Cegah PMK, Bupati Kediri Sebar Petugas Pantau Lalu Lintas Ternak

Penyebaran penyakit PMK merambah di Jawa Timur

Kediri, IDN Times - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dengan cepat merambah ke berbagai daerah di Jawa Timur. Mengantisipasi masuknya penyakit hewan itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengintruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bergerak cepat melakukan pengecekan lalu lintas ternak di Kabupaten Kediri.

"Menyikapi temuan kasus PMK pada hewan ternak di Jawa Timur, kita minta petugas bergerak mencegah jangan sampai penyakit ini masuk ke Kabupaten Kediri yang berdampak pada peternak kita," tutur Mas Dhito melalui keterangan resminya, Selasa (10/5).

Menindaklanjuti instruksi itu, pengecekan dilakukan secara intens di pasar-pasar hewan, rumah potong hewan (RPH), termasuk pengawasan di perbatasan terutama jalan yang menjadi pintu masuknya hewan ternak dari luar daerah. Tak hanya itu, kandang ternak terutama program Desa Korporasi Sapi turut menjadi prioritas pengawasan.

1. PMK disebabkan virus dan menyerang hewan sapi, kambing, domba, unta, dan babi

Cegah PMK, Bupati Kediri Sebar Petugas Pantau Lalu Lintas TernakBupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengintruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bergerak cepat melakukan pengecekan lalu lintas ternak di Kabupaten Kediri. (Dok. Humas Pemkab Kediri)

Kepala DKPP Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih saat ditemui di Pasar Hewan Grogol menyampaikan, setelah sebelumnya ditemukan di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto, penyakit itu telah merambah ke daerah lain. Terbaru di Jawa Timur, berdasarkan hasil uji laboratorium, ditemukan penambahan di Malang, Probolinggo, dan Pasuruan.

"Yang suspect Jombang dan Kota Surabaya masih menunggu hasil (laboratorium). Jadi, ini ketar-ketir kalau ternak di Jawa Timur kena semua, ternak kita tidak boleh keluar dan peternak terdampak sekali, makanya kita jaga jangan sampai muncul kasus di Kediri," katanya.

Sebagaimana diketahui, PMK disebabkan virus dan menyerang hewan sapi, kambing, domba, unta, dan babi. Adapun prosentase penularannya antara 90-100%. Penyebaran PMK itu bisa lewat lesi pada kaki dan sela jari maupun air liur hewan yang positif terinfeksi PMK. 

Baca Juga: Pemkot Bandung Antisipasi Penyakit Kuku dan Mulut pada Hewan Ternak 

2. Petugas juga melakukan penyemprotan desinfektan

Cegah PMK, Bupati Kediri Sebar Petugas Pantau Lalu Lintas TernakBupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengintruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bergerak cepat melakukan pengecekan lalu lintas ternak di Kabupaten Kediri. (Dok. Humas Pemkab Kediri)

Untuk itu, selain pengecekan hewan ternak pada bagian mulut dan kaki, dalam kegiatan di Pasar Hewan Grogol petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan di kendaraan angkut hewan ternak. Selain Pasar Hewan Grogol, pasar hewan lain yang ada di Kabupaten Kediri baik yang dikelola Pemkab Kediri maupun pemerintah desa terus dalam pantauan.

"Penyemprotan di kandang ternak juga harus dilakukan, makanya kita juga akan menyusun pembagian disinfektan kepada kelompok-kelompok ternak," ungkap Tutik.

Meski tidak ditemukan kasus hewan terinfeksi PMK di Kabupaten Kediri, lanjut Tutik, kewaspadaan tetap ditingkatkan. Sebab, bilamana suatu wilayah didiagnosis PMK, semua ternaknya tidak diperbolehkan keluar daerah. Hal inilah yang menjadi perhatian Pemkab Kediri supaya kasus PMK di Jawa Timur tidak merembet ke Kabupaten Kediri.

3. Segera laporkan jika ada gejala PMK kepada petugas

Cegah PMK, Bupati Kediri Sebar Petugas Pantau Lalu Lintas TernakBupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengintruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bergerak cepat melakukan pengecekan lalu lintas ternak di Kabupaten Kediri. (Dok. Humas Pemkab Kediri)

Dalam kegiatan pengawasan di pasar hewan itu, Tutik menyampaikan kepada pedagang dan pengunjung pasar untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah. Bilamana ditemukan gejala PMK, pihaknya meminta supaya segera melaporkan kepada petugas untuk dilokalisasi.

"Kami juga mengimbau kepada seluruh petugas peternakan di Kecamatan, seluruh dokter hewan baik yang mandiri maupun yang praktik di dinas untuk mengawasi daerahnya masing-masing," tandasnya. (WEB)

Baca Juga: Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, RPH Surabaya Awasi Sapi yang Masuk

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya