SMPN 7 Padang Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka

SMPN 7 Padang sudah jadi Sekolah Penggerak dari 2021

Jakarta, IDN Times - Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengunjungi SMP Negeri 7 Padang terkait implementasi Kurikulum Merdeka. 

Meskipun sejak tahun 2021 sekolah ini sudah menjadi Sekolah Penggerak, tahun ini menjadi tahun pertama bagi SMPN 7 Padang dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. 

Kepala SMPN 7 Padang, Hasyuni Harti, mengatakan keputusan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ini merupakan tekad bersama yang diputuskan melalui musyawarah guru dan dengan dukungan para pemangku kepentingan.

“Kita sudah bertekad ingin melaksanakan Kurikulum Merdeka. Jadi, kami berdiskusi dengan bapak/ibu guru serta bekerja sama dengan dukungan pemerintah daerah dan pusat untuk implementasi Kurikulum Merdeka, karena ada antusiasme tinggi dari bapak/ibu guru untuk melakukan pembelajaran dengan lebih baik lagi. Jadi kita memberanikan diri saja,” ujar Hasyuni di sela-sela kunjungan BSKAP Kemendikbudristek di SMPN 7 Padang, Selasa (2/8).

1. SMPN 7 Padang memiliki empat orang Guru Penggerak

SMPN 7 Padang Siap Implementasikan Kurikulum MerdekaBadan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengunjungi SMP Negeri 7 Padang terkait implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 7 Padang, Selasa (2/8). (Dok. Kemendikbudristek)

Sesuai dengan implementasi Kurikulum Merdeka, dalam melaksanakan pembelajaran SMPN 7 Padang akan menjalankan project penguatan profil pelajar Pancasila. Hasyuni mengatakan ada tiga tema yang akan diangkat dalam membuat project tersebut, yaitu kebinekaan, kewirausahaan, dan gaya hidup berkelanjutan.

Sebagai Sekolah Penggerak, saat ini SMPN 7 Padang telah memiliki empat orang Guru Penggerak. “Alhamdulillah ada empat orang di sekolah ini yang menjadi Guru Penggerak dan mereka selalu memberikan informasi terbaru dari implementasi Kurikulum Merdeka,” kata Hasyuni.

Kunjungan kerja dan audiensi dari BSKAP Kemendikbudristek di SMPN 7 Padang dihadiri Sekretaris BSKAP, Suhadi. Dalam kunjungan tersebut, Suhadi menyempatkan diri untuk masuk ke kelas dan melihat langsung pembelajaran di dalam kelas serta berdiskusi dengan siswa, guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. 

Suhadi mengapresiasi tekad warga sekolah di SMPN 7 Padang yang bersama-sama memutuskan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. “Tekad untuk berubah itu penting karena perubahan itu dimulai di satuan pendidikan,” ujarnya.

Baca Juga: Catat! Ini Keunggulan, Konsep, dan Arti Kurikulum Merdeka Belajar

2. Kompetensi yang diperoleh Guru Penggerak harus bisa ditularkan ke guru lain

SMPN 7 Padang Siap Implementasikan Kurikulum MerdekaBadan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengunjungi SMP Negeri 7 Padang terkait implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 7 Padang, Selasa (2/8). (Dok. Kemendikbudristek)

Suhadi mengatakan, kurikulum bukan suatu dokumen yang statis, melainkan dinamis, karena selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Di dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka, tidak ada kewajiban bagi sekolah untuk menerapkannya, tetapi menjadi sebuah pilihan yang bisa ditetapkan dengan keputusan bersama.

“Kita harapkan bahwa keseluruhan implementasi Kurikulum Merdeka menjadi tanggung jawab bersama, menjadi kolaborasi bersama sehingga antarpemangku kepentingan juga harus saling memahami. Juga harus saling berbagi antara guru, kepala sekolah, dan pengawas. Jadi, harus sama-sama dipelajari dan jalan bersama,” katanya.

Suhadi menambahkan, semua proses yang terjadi dalam implementasi Kurikulum Merdeka akan menjadi bagian dari refleksi pendidikan nasional sehingga bisa menjadi data yang digunakan sebagai acuan atau dasar dalam konteks penguatan atau penyelesaian masalah yang dihadapi satuan pendidikan. 

“Jadi, kita tahu ke depannya apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk perbaikan dan penyempurnaan Kurikulum Merdeka di Kota Padang maupun secara nasional,” katanya. 

Suhadi juga mengingatkan agar kompetensi yang diperoleh Guru Penggerak harus bisa diimbaskan atau ditularkan ke guru lain.

3. Belajar berkelompok jadikan pembelajaran lebih seru dan lebih mudah

SMPN 7 Padang Siap Implementasikan Kurikulum MerdekaBadan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengunjungi SMP Negeri 7 Padang terkait implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 7 Padang, Selasa (2/8). (Dok. Kemendikbudristek)

Salah satu siswa di SMPN 7 Padang, Muhammad Surya Negara, menuturkan ia sudah mendapatkan informasi mengenai implementasi Kurikulum Merdeka di sekolahnya. 

“Jadi, metode pembelajaran Kurikulum Merdeka misalnya membuat project, praktik membuat prakarya, atau bekerja kelompok,” tutur Surya, siswa kelas 7-6 di SMPN 7 Padang.

Surya mengatakan, meskipun di tahun ajaran ini sekolah baru berjalan selama satu minggu, ia sudah merasakan metode pembelajaran dengan diskusi berkelompok dan ia sangat menyukainya. 

“Kami mengumpulkan ide secara bersama kemudian disatukan. Kalau sudah selesai, dipraktikkan ke depan kelas per kelompok. Jadi mengumpulkan ide secara langsung, lalu bisa berpendapat. Setelah selesai mengeluarkan pendapat dan diskusi lalu menyatukan pendapat bersama teman,” ujar Surya. 

Menurutnya, belajar berkelompok menjadikan pembelajaran menjadi lebih seru dan lebih mudah. (WEB)

Baca Juga: Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan Indonesia

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya