Telkom & BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan Jaringan

Netmonk Prime tekan potensi gangguan jaringan di BPKP

Jakarta, IDN Times – Semangat Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan pemerintah  merangsang percepatan adopsi digital dalam negeri. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut mendukung akselerasi digital sejalan dengan inisiasi pemerintah di berbagai sektor industri maupun instansi, salah satunya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Melalui pemanfaatan Netmonk Prime, platform digital di bawah naungan Leap-Telkom Digital, kini BPKP dapat melakukan pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat untuk menekan risiko terjadinya gangguan jaringan. 

Penerapan digitalisasi dalam pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat membutuhkan  perangkat yang telah terkoneksi dengan jaringan internet sehingga kuantitasnya akan semakin  prima. Seiring meningkatnya aktivitas penggunaan jaringan internet, semakin meningkat pula risiko terjadinya gangguan jaringan. 

Untuk itu, dalam menghindari segala risiko yang mungkin muncul, dibutuhkan upaya pencegahan yang bisa dilakukan melalui monitoring jaringan pada aktivitas tersebut. Monitoring jaringan merupakan proses mengumpulkan dan menganalisis data-data yang ada di dalam lalu lintas jaringan. Praktik ini sangat penting untuk perusahaan atau instansi memantau infrastruktur jaringan, seperti mengetahui berfungsi atau tidaknya perangkat jaringan. 

1. Netmonk Prime saat ini juga telah dipercaya lebih dari 15 perusahaan di Indonesia

Telkom & BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan JaringanDashboard platform digital Netmonk Prime. (Dok. Netmonk Prime)

Dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pengawasan keuangan negara dan  pembangunan nasional, jaringan yang saling terkoneksi dan berjalan tanpa masalah sangat  diperlukan untuk memudahkan kinerja BPKP. Namun, sebelumnya BPKP kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pemantauan perangkat jaringan yang berfungsi dengan baik atau tidak. Tak hanya itu, pemantauan kesehatan perangkat yang digunakan juga tidak bisa dilakukan dengan efektif. 

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, sebagai solusi monitoring jaringan  kehadiran Netmonk Prime bertujuan mempermudah tim IT BPKP dalam melakukan  pemantauan jaringan di perusahaan maupun instansi. Dengan Netmonk Prime, perusahaan dan instansi dapat memantau kondisi jaringan, web/API, serta server secara proaktif dan dapat melakukan pemeliharaan preventif cukup dalam satu aplikasi. 

“Dengan memanfaatkan dashboard Netmonk Prime yang friendly user, memudahkan BPKP  dalam melakukan pemantauan jaringan serta kesehatan perangkat jaringan yang digunakannya  untuk menghindari kekusutan jaringan yang dapat berimbas buruk bagi kinerja BPKP. Selain BPKP Pusat, Netmonk Prime saat ini juga telah dipercaya lebih dari 15 perusahaan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan monitoring jaringan mereka. Fitur-fitur unggulan Netmonk Prime seperti otomatisasi laporan secara real-time notification terbukti mampu menundukung  kebutuhan di berbagai perusahaan dan instansi,” ujar Fajrin. 

Baca Juga: Sukses pada 2022, Ini Pendapatan Konsolidasi dan Laba Bersih Telkom

2. Jadi lebih terbantu untuk mengetahui potensi terjadinya gangguan jaringan

Telkom & BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan JaringanApkomindo

Kerja sama antara Netmonk dan BPKP juga terjalin melalui pelatihan bersama. Salah satunya  pada pertengahan Januari 2023 lalu, Netmonk menyambangi BPKP untuk memberikan  penjelasan mengenai berbagai fitur Netmonk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan BPKP.  Melalui kegiatan ini, BPKP juga menjadi lebih terbantu dalam mengevaluasi kinerja jaringannya. 

Sub Koordinator Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi BPKP, Wahyu Anggoro,  menyampaikan bahwapenggunaan Netmonk Prime telah memenuhi kebutuhan BPKP untuk melihat up and down dari sisi perangkat, sisi penggunaan traffic, dan juga kita bisa memantau kesehatan perangkat. 

“Dengan memanfaatkan Netmonk Prime dari Leap-Telkom Digital, BPKP menjadi lebih terbantu untuk mengetahui potensi terjadinya gangguan jaringan. Netmonk Prime dapat memberikan peringatan atau alert ketika ada perangkat jaringan mana saja yang mengalami masalah sehingga tim informasi teknologi (IT) BPKP dapat lebih cepat mengantisipasinya,” ungkapnya.  

Lebih lanjut, Wahyu menambahkan sebelum menggunakan Netmonk Prime, alur penanganan gangguan jaringan lebih rumit dan tidak praktis karena tim IT harus mengumpulkan data-data yang diperlukan secara manual. 

“Dengan adanya Netmonk Prime, kami bisa mendapatkan alert dari hal-hal critical yang terjadi pada penggunaan bandwidth,” jelasnya. 

3. Penggunaan Netmonk Prime sangat membantu dengan dashboard yang informatif

Telkom & BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan JaringanDashboard platform digital Netmonk Prime. (Dok. Telkom)

Sejalan dengan Wahyu, Koordinator Operasional dan Keamanan IT BPKP Fahmi Kurniawan menyampaikan pengalaman terkait salah satu critical alert yang pernah diterima BPKP Pusat berkat bantuan dashboard Netmonk Prime adalah ketika kapasitas penggunaan bandwidth di BPKP Maluku Utara telah lebih dari 70 persen. Berkat peringatan itu, Tim IT BPKP Pusat bisa langsung melakukan pemeriksaan dan penanganan lanjutan agar penggunaan bandwidth tidak melebihi kapasitas.

“Setelah diperiksa ternyata benar ada penggunaan bandwidth lebih dari 70 persen. Sebelumnya kami belum pernah mendapatkan peringatan seperti itu. Penggunaan Netmonk Prime sangat membantu dengan dashboard yang informatif,” ujar Fahmi. 

Netmonk merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand dari produk-produk digital PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Melalui produk digitalnya yang saling bersinergi, Telkom berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan di Indonesia. Informasi lebih jelas mengenai Netmonk terangkum di https://netmonk.id/. (WEB) 

Baca Juga: Telkom Berdayakan Ex-Napiter Lewat Program Pelatihan Kewirausahaan 

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya