Lebih lanjut, Ingrid Verschuren dari Dow Jones berbagi pendekatan perusahaannya dalam mengadopsi AI di industri media. Ingrid menekankan bahwa AI adalah alat yang sangat berguna untuk menyederhanakan operasi di newsroom, seperti dalam proses analisis data yang cepat, summarization, hingga penerjemahan. "Dengan AI, wartawan dapat lebih fokus pada hal-hal yang tidak bisa dilakukan mesin, seperti investigasi mendalam yang mengungkap isu-isu penting bagi publik," katanya.
Verschuren juga menyoroti tantangan hak cipta dalam AI, menegaskan pentingnya memastikan bahwa karya jurnalis dihargai, dilisensikan, dan dilindungi dengan adil. “Salah satu pendekatan kami adalah transparansi. Pengguna konten harus menyetujui penggunaan AI di produk mereka, dan ini hanya mungkin jika ada lisensi yang sah,” tambahnya.
Dow Jones juga menerapkan prinsip yang ketat terkait segmentasi konten. Menurut Verschuren, hanya konten tertentu yang akan digunakan dalam AI ketika relevan dengan kepentingan pembaca. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa teknologi tidak sekadar mengakses konten tanpa tujuan, tetapi memperkaya pengalaman pengguna. Sesi tersebut ditutup dengan pandangan optimisnya mengenai masa depan jurnalisme yang mampu berinovasi sembari tetap menjaga integritas.
Asian Media Leaders Summit 2024 menjadi ajang penting bagi para pelaku industri media untuk berdiskusi dan mencari solusi atas tantangan yang semakin kompleks. Dari pemaparan mengenai potensi AI hingga isu perlindungan konten, acara ini diharapkan dapat membantu penerbit menemukan keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan terhadap karya jurnalistik. Dengan begitu, industri media dapat terus relevan dan berkembang di era digital yang terus berubah.