Airlangga Sebut Kampanye Parpol Bisa Jadi Booster Ekonomi di 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut penyelenggaraan pemilu bisa menjadi booster untuk jalannya perekonomian pada 2024.
Airlangga menilai di tengah ancaman resesi ekonomi pada 2023 dan konstelasi politik global, Indonesia bisa mempertahankan stabilitas ekonomi dengan pemilu.
1. Kampanye partai bisa jadi booster ekonomi
Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan dalam kegiatan pemilu, setiap partai politik biasanya cenderung menggunakan dana partai untuk kegiatan masyarakat. Kegiatan tersebut, menurut Airlangga, sedikitnya bisa membantu kelangsungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) atau stabilitas ekonomi di masyarakat.
“Dalam pemilu biasanya hampir semua partai mengalokasikan dana untuk kampanye, dan alokasi dana kampanye itu untuk kegiatan masyarakat. Sehingga kita berharap pemilu itu akan menggerakkan perekonomian,” ucap Airlangga dalam diskusi XYZ Plus, Senin (10/10/2022).
“Sehingga Pemilu itu akan jadi booster tambahan daripada kebijakan parpol terhadap kegiatan politik masyarakat,” sambung dia.
2. Indonesia diuntungkan dengan pasar domestik
Editor’s picks
Airlangga juga menyebut Indonesia diuntungkan karena memiliki pasar domestik atau domestic market, untuk memenuhi kebutuhan pangan dari dalam negeri.
“Indonesia diuntungkan dengan domestic market. Tidak semua mempunyai domestic market, itu yang mendorong daya tahan atau resiliensi ekonomi nasional,” tuturnya.
Baca Juga: Airlangga Respons Survei LSI Jadi Cawapres Ganjar: Arahnya Capres
3. Airlangga soroti perang Ukraina hingga perubahan iklim jelang Pemilu 2024
Airlangga juga menjelaskan stabilitas politik Indonesia mesti terjaga menjelang Pemilu 2024. Sebab, kata dia, tak hanya ancaman resesi yang menghantui Indonesia, tapi juga ancaman perubahan iklim, hingga perang Ukraina-Rusia yang belum berujung.
“Di 2023 ketidakpastian itu besar, kita lihat juga pandemik COVID-19 belum berakhir, kita lihat juga di Ukraina akhir perang belum kelihatan, dan kita masih dihadapi climate change yang tentu sangat berpengaruh pada food security,” tuturnya.
Baca Juga: Airlangga Ingin KIB Bawa Politik yang Sejuk, Bukan Polarisasi