BEM UI Pastikan Siap Demo di Patung Kuda Besok

Ada tujuh tuntutan dari BEM UI

Jakarta, IDN Times - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) memastikan bakal menggelar demonstrasi pada Kamis, 21 April 2022. Anggota BEM UI divisi Aksi dan Propaganda, Theo, mengatakan lokasi aksi bertempat di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

“Betul, besok akan ada aksi di Patung Kuda,” kata Theo kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga: BEM Luar Jakarta Ramai-Ramai Bersuara Dukung BEM UI Kritik Jokowi

1. Titik kumpul di FISIP UI

BEM UI Pastikan Siap Demo di Patung Kuda BesokPoster seruan aksi nasional oleh BEM UI di media sosial. (Dok. Instagram BEM UI)

Dalam akun Instagram @bemui_official, unjuk rasa ini rencananya akan dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Adapun titik kumpul massa berlokasi di Lapangan FISIP UI.

Belum diketahui, berapa massa yang akan bergabung dalam aksi atas nama Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) itu.

2. Tujuh tuntutan rakyat untuk pemerintah

BEM UI Pastikan Siap Demo di Patung Kuda BesokIlustrasi demonstrasi mahasiswa (IDN Times/Yuda Almerio)

Dalam poster yang diunggah BEM UI, disebutkan ada tujuh tuntutan rakyat yang akan dilayangkan kepada pemerintah. Namun, BEM UI tidak merinci detail ketujuh tuntutan tersebut.

“Bersama kita jaga konstitusi dan mengkritisi kondisi negara dengan menyuarakan tujuh tuntutan rakyat yang akan dibawa melalui aksi massa yang akan berlangsung pada Kamis, 21 April 2022, pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai. Titik kumpul Lapangan FISIP UI, titik aksi Patung Kuda,” kata Theo.

Baca Juga: BEM SI Tak Akan Gabung Aksi AMI dan BEM UI 21 April

3. Tuntutan berasal dari polemik masyarakat

BEM UI Pastikan Siap Demo di Patung Kuda BesokWarga antre menunggu giliran untuk membeli minyak goreng dalam kemasan (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

BEM UI hanya menjelaskan tuntutan tersebut muncul dari berbagai polemik di masyarakat saat ini. Salah satunya terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang disampaikan empat menteri.

“Tidak hanya itu, polemik yang beredar, seperti kenaikan bahan pokok, ketimpangan ekonomi, dan berbagai polemik lainnya disebabkan karena ketidaktegasan dan ketidaktepatan kebijakan, dan semrawutnya tata kelola yang dijalankan rezim saat ini,” ujar Theo.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya