Demokrat: Koalisi Besar Lebih Terhormat Ketimbang Jegal Anies

Demokrat sebut pembentukan Koalisi Besar lebih bermartabat

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai upaya pembentukan Koalisi Besar jauh lebih terhormat ketimbang upaya sejumlah pihak yang ingin menjegal Anies Baswedan.

Herzaky menilai pertemuan para petinggi PAN dari Gerindra pada Sabtu (8/4/2023) lalu patut diapresiasi karena menunjukkan suasana politik nasional yang hangat. 

"Banyak pihak yang menduga bangunan Koalisi Besar ini ditujukan untuk menghadang Anies dan Koalisi Perubahan. Demokrat sendiri melihatnya sebagai upaya ksatria dan konstruktif," kata Herzaky, Minggu (9/4/2023). 

1. Tak masalah dengan pembentukan Koalisi Besar

Demokrat: Koalisi Besar Lebih Terhormat Ketimbang Jegal AniesAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika menerima kunjungan Anies Baswedan di kantor DPP Partai Demokrat pada Kamis, 2 Maret 2023. (Dokumentasi Partai Demokrat)

Herzaky menegaskan pihaknya tidak masalah dengan pembentukan Koalisi Besar yang kemungkinan akan berhadapan dengan Anies Baswedan, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP). 

"Adapun terkait upaya membangun Koalisi Besar, Kami, Partai Demokrat, selaku bagian dari Koalisi Perubahan, menghormati upaya untuk membuat kontestasi Pilpres 2024 menjadi lebih kompetitif dengan cara bermartabat dan berintegritas," kata Herzaky. 

Juru Bicara Partai Demokrat itu juga menegaskan bahwa setiap parpol di parlemen memiliki hak untuk mengusung capres dan cawapres, baik sendiri maupun berkoalisi. 

"Jika memang dirasa Anies Baswedan dan trio Demokrat-Nasdem-PKS dalam Koalisi Perubahan merupakan lawan berat untuk Pilpres 2024, mari kita ajukan calon jagoan kita masing-masing. Lalu, berkompetisi secara jujur dan adil. Biarkan rakyat yang menilai," ujarnya. 

Baca Juga: Elite Demokrat Sebut Moeldoko Berusaha Jegal Pencapresan Anies Baswedan

2. Pembentukan Koalisi Besar dinilai lebih baik dari cara Moeldoko

Demokrat: Koalisi Besar Lebih Terhormat Ketimbang Jegal AniesMomen Anies Baswedan bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat (instagram.com/Agusyudhoyono)

Herzaky kemudian menyinggung upaya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk mengambil alih Partai Demokrat. Menurutnya membangun koalisi jauh lebih bermartabat ketimbang merebut Partai Demokrat dan berusaha menjegal Anies. 

"Tak cukupkah KSP Moeldoko mempermalukan dirinya selama ini, mempermalukan Presiden Jokowi, dengan mengaku-aku sebagai ketua umum abal-abal melalui KLB ilegal? Tak pernah menjadi anggota, tak pernah berjuang bersama Demokrat, lalu tak merasa aneh dan tak merasa malu didaulat jadi ketua umum abal-abal dalam kongres melanggar hukum," ujarnya. 

3. Herzaky sebut Moeldoko jenderal yang begal partai

Demokrat: Koalisi Besar Lebih Terhormat Ketimbang Jegal AniesIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Herzaky sebelumnya menyindir Moeldoko yang mengajukan peninjauan kembali (PK) terhadap SK Menkumham soal badan hukum Partai Demokrat.

PK yang diajukan Moeldoko itu menambah catatan ancaman perebutan Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB). Herzaky menyebut Moeldoko yang seorang jenderal tidak bisa membuat partai politik sendiri. 

"Bersama kami, Partai Demokrat, bersama Ketum AHY, ada puluhan jenderal purnawirawan yang merasa malu dengan kelakuan anda yang tidak patut dicontoh. Jenderal tapi jadi begal partai. Tidak menunjukkan teladan dan nilai-nilai ksatria sebagai seorang prajurit," kata Herzaky.

Baca Juga: Lawan PK Moeldoko, Demokrat Tangsel Tegaskan Loyal ke AHY

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya