Demokrat Sentil Jokowi Bahas Koalisi di Istana: SBY Tidak Pernah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat menyoroti tindakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang mengundang sejumlah ketua umum partai politik ke Istana untuk membahas koalisi menuju Pilpres 2024.
Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, tindakan Jokowi tersebut kurang pantas di pengujung masa jabatannnya yang kurang dari satu tahun lagi.
"Kami harapkan, waktu yang tersisa ini bisa digunakan Presiden untuk fokus membantu kesulitan rakyat. Bagaimana agar kebijakan pemerintahan saat ini benar-benar bermanfaat untuk mengurangi kesulitan rakyat," kata Herzaky, Senin (8/5/2023).
1. Singgung SBY tak pernah bahas Pilpres di Istana
Herzaky mengatakan, presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak pernah membahas seputar Pilpres dan koalisi di Istana Negara. Menurut pengamatan kader Demokrat tersebut, SBY tak pernah mengumpulkan parpol pendukung pemerintahan di Istana untuk membentuk koalisi.
"Apalagi bahas-bahas strategi pemenangan koalisi untuk Pilpres," ujar Herzaky.
Baca Juga: JK: Koalisi Besar Ide Bagus Tapi Secara Politik Sulit Dilaksanakan
2. SBY kumpulkan parpol untuk bahas kebijakan
Editor’s picks
Herzaky kemudian menyebut, SBY pernah mengumpulkan sejumlah pimpinan parpol di masa jabatannya. Namun tujuan pertemuan dengan ketum parpol itu untuk membahas kebijakan yang pro-rakyat agar dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Sedangkan Pak Joko Widodo sendiri mengakui, pertemuan 6 ketum parpol minggu lalu di Istana buat bahas-bahas strategi Koalisi Pilpres 2024. Makanya ada satu parpol pemerintah yang tidak diajak kumpul karena memilih beda koalisi untuk 2024," ujar Herzaky.
Menurutnya Jokowi harus membedakan waktu dan tempat untuk mengurusi masalah kenegaraan dan masalah politik.
"Kalau ada aspirasi politik pribadi, gunakan waktu dan tempat yang tepat. Di kantor partainya mungkin, atau di kediaman pribadi di luar Istana. Ada etika yang seharusnya dipahami dan dijaga betul oleh Presiden Joko Widodo," ucapnya.
3. Surya Paloh ingin bertemu Jokowi
Pada pertemuan enam parpol dengan Jokowi pada 2 Mei 2023 lalu, Partai NasDem, satu-satunya partai politik di kabinet yang tidak diundang.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh mengakui sedang berusaha untuk mencari waktu agar dapat bertemu dengan Jokowi meski tak mendapat undangan pertemuan tersebut. Ia menyebut akan menelepon mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk mulai membuka komunikasi.
"Nanti kita lihat waktunya, kapan waktu Pak Jokowi kosong. Ini kan Beliau lagi berangkat lihat itu jalan yang rusak ya. Sudah dimuat di media massa itu. Pak Jokowi kan memeriksa langsung," ungkap Surya di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat pada Jumat (5/5/2023).
Relasi Surya dengan Jokowi terlihat memburuk sejak NasDem resmi mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pemilu 2024. Sosok Anies dianggap antitesa dari kelanjutan program-program Jokowi. Padahal, sebelumnya relasi keduanya sangat erat.
Baca Juga: Meski Tak Diundang ke Istana, Surya Paloh Masih Ingin Bertemu Jokowi