Eva Sundari Gabung NasDem, Politikus PDIP Kecewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times — Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengaku kecewa dengan hengkangnya Eva Kusuma Sundari dari PDIP. Eva diketahui maju sebagai calon legislatif dari Partai NasDem.
“Saya dengar dia pindah, saya bisa paham sekaligus agak kecewa,” kata Hendrawan kepada wartawan, Minggu (14/5/2023).
1. Eva disebut tak sabar soal daftar caleg
Menurut Hendrawan, Eva dinilai kurang sabar menunggu keputusan partai politik untuk penetapan bakal caleg yang akan dimajukan PDIP pada Pileg 2024.
“Mungkin dia tak cukup memiliki kesabaran lintas waktu untuk menunggu pesan baru yang tepat. Persepsi terhadap peluang masa depan, dan pemahaman terhadap dinamika kompetisi, mendorongnya untuk segera membuat pilihan, seturut jadwal KPU,” ucapnya.
Baca Juga: PDIP Sebut Akan Ada Parpol Lain Dukung Ganjar setelah PPP dan Hanura
2. Persaingan elektoral di PDIP cukup sengit
Editor’s picks
Hendrawan juga memahami mengapa Eva memilih pindah haluan ke Partai NasDem ketimbang menunggu keputusan PDIP soal bakal caleg.
Dia menilai ada persaingan ketat di dapil Jatim VIII antar kader PDIP untuk posisi caleg.
“Sejak tidak terpilih lagi pada DPR periode sekarang (2019-2024), Eva terlihat seperti figur yang sibuk mencari peran baru. Saat-saat di DPR, dia dikenal sebagai anggota yang sibuk, padat acara, energik, memiliki spektrum perhatian yang luas. Sementara persaingan elektoral di dapilnya, sangat ketat. Tidak mudah merebut kursi di dapil yang sangat kompetitif tersebut," ucapnya.
3. Eva nyaleg dari Partai NasDem
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengkonfirmasi perpindahan Eva Sundari ke partainya. Menurut Willy, Eva pindah lantaran sepaham dengan isu-isu yang diperjuangkan NasDem di Senayan.
Willy menyatakan, di DPR, NasDem fokus untuk mendorong lima isu utama yang harus diperjuangkan menjadi undang-undang di DPR RI periode 2019-2024. Lima Undang-Undang yang dimaksud di antaranya UU kekerasan seksual, perlindungan pekerja rumah tangga, pendidikan kedokteran, kesejahteraan ibu dan anak, serta masyarakat hukum adat.
“Tentu (berbagai isu tersebut) hanya dapat ditangani sepenuh hati dan pikiran jika orang-orang yang mengisi jabatan legislatif adalah mereka yang concern akan isu tersebut,” sebut Willy dalam keterangannya, Minggu (14/5/2023).
Baca Juga: NasDem: Syahrul Yasin Limpo dan Johnny G Plate Nyaleg di 2024