Itikaf di Masjid Istiqlal, Kemewahan Tanpa Batas bagi Masyarakat Kecil

Warga memilih itikaf di Istiqlal karena fasilitas lengkap

Jakarta, IDN Times - Milawati (60) bersiap mengambil pakaiannya di penatu Masjid Istiqlal hari itu, Rabu (27/4/2022). Dia ingin mengambil tiga helai gamis dan satu setel pakaian bersih siap pakai untuk persiapan pulang ke rumah.

Perempuan paruh baya itu merupakan satu dari sekian banyak orang yang melakukan itikaf selama sepuluh hari di Masjid Istiqlal. Milawati mengaku sudah berada di Istiqlal sejak 20 April lalu untuk menunaikan ibadah itikaf.

“Dari 20 April kayaknya sudah di sini, sekarang (28 April) ini hari ke delapan,” kata Milawati kepada IDN Times.

Di dalam tas gendongnya, Milawati juga menyiapkan handuk bersih, tasbih, mukena, Al-Qur'an, botol minum, perlengkapan makan, dan sejumlah uang tunai. Dia mengaku memang berniat menunaikan itikaf di Masjid Istiqlal meski sendirian dan tidak mengenal daerah Jakarta.

Milawati yang berasal dari sebuah desa di Kabupaten Serang, Banten ini datang ke Jakarta menggunakan armada bus di kampungnya dan tiba di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

“Iya datang sendiri, memang dari dulu ingin itikaf di Masjid Istiqlal, kan kalau di televisi megah banget ya jadi ingin ke sini,” ujar Milawati.

1. Istiqlal dan segala kemewahannya

Itikaf di Masjid Istiqlal, Kemewahan Tanpa Batas bagi Masyarakat KecilMilawati (65) saat ditemui di Masjid Istiqlal. (IDNTimes/Melani Putri)

Berbeda dengan masjid-masjid di kampungnya, menurut Milawati, Istiqlal istimewa karena sangat megah dan luas. Dia bahkan mengaku tidak bosan berada di Istiqlal selama ibadah itikafnya karena fasilitas yang lengkap.

“Biasanya masjid di kampung kan ya, sempit, panas, padahal sudah ada kipas angin. Tapi di Istiqlal adem, bangunannya megah, atap-atapnya tinggi,” ucap Milawati sambil mengagumi bangunan Istiqlal.

Perempuan dengan tiga cucu ini juga bercerita, selama berdiam diri di Istiqlal, dia mendapatkan kebutuhan makan dan minum yang cukup. Beberapa kali bahkan dia mendapatkan nasi kotak untuk berbuka puasa berisi daging sapi atau daging ayam.

Menurutnya, paket takjil dan buka puasa itu diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan itikaf di Masjid Istiqlal. Ketika waktu sahur, dia dan warga lainnya yang menunaikan itikaf juga mendapat paket makanan sahur.

“Saya enggak pernah itikaf di masjid dapat makan minum yang enak banget, biasanya kan alakadarnya, ini enggak, semua makanannya enak-enak, alhamdulilah,” ujarnya.

Baca Juga: 7 Potret Mengintip Suasana Itikaf Jelang Idul Fitri di Masjid Istiqlal

2. Mengejar mimpi itikaf di Masjidil Haram

Itikaf di Masjid Istiqlal, Kemewahan Tanpa Batas bagi Masyarakat KecilBeberapa warga membawa anaknya saat melakukan itikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta. (IDNTimes/MelaniPutri)

Saat IDN Times mengunjungi Masjid Istiqlal pada Rabu (27/4/2022), beberapa orang tua membawa serta anak-anaknya untuk itikaf di masjid. Anak-anak juga diajarkan salat berjamaah dan berpuasa bersama. Beberapa ibu-ibu juga mengajarkan anaknya mengaji sambil menunggu waktu berbuka.

Haryati (45) duduk bersandar pada dinding Masjid Istiqlal sambil menunggu azan Zuhur. Dia mendengarkan dengan seksama saat anak perempuannya menghafal surat Al-Ikhlas.

“Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yụlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad,” lafal seorang bocah berusia empat tahun itu kepada ibunya.

“Alhamdulilah sudah benar bacaannya, anak pintarnya ibu,” kata Haryati.

Sang anak perempuan itu kemudian pergi menemui sebayanya yang tengah bermain di pelataran Masjid Istiqlal. Saat sang anak hendak menemui temannya, Haryati berpesan agar tidak terlalu lelah supaya kuat berpuasa hingga Maghrib.

“Awalnya enggak mau ikut ke masjid, tapi di sini dia ketemu teman baru dan lebih mau menghafal surat-surat pendek,” kata Haryati.

Haryati bercerita, dia tiba di Jakarta pada 21 April 2022 dari Sukabumi, Jawa Barat. Dia sengaja menghabiskan pekan terakhir Ramadan di Istiqlal untuk melakukan itikaf bersama suami dan anaknya.

Sang suami, Heru (45), adalah seorang peternak lele di kampung. Kolam lele milik keluarganya itu diurus oleh mertuanya selama mereka masih berada di Jakarta.

“Ini seperti mimpi aja ya, kita kan mimpi mau itikafnya di Masjidil Haram, di Mekkah sana, tapi kan uangnya belum kekumpul. Jadi ke sini aja dulu karena sama-sama megah, tapi di sini (Istiqlal) lebih dekat,” ujar Haryati.

3. Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal

Itikaf di Masjid Istiqlal, Kemewahan Tanpa Batas bagi Masyarakat KecilTampak depan Masjid Istiqlal yang dibuka maksimal untuk pelaksanaan salat Idul Fitri 1443 H tahun ini. (IDNTimes/Melani Putri)

Baik Milawati dan Haryati sama-sama mengatakan akan menunaikan salat Idul Fitri 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal. Sebab, Masjid Istiqlal akan dibuka untuk pelaksanaan Idul Fitri tahun ini meski masih pandemik COVID-19.

“Takutnya tahun depan ditutup lagi, jadi gak bisa ke sini lagi, jadi sekalian saja salat Idul Fitri di sini,” kata Milawati.

Sebagai informasi, Masjid Istiqlal Jakarta akan dibuka saat pelaksanaan salat Idul Fitri 1443 Hijriah mendatang. Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar mengkonfirmasi kabar tersebut.

Nasaruddin mengaku Masjid Istiqlal akan dibuka selama tidak ada penambahan kasus COVID-19 secara mendadak jelang Idul Fitri. Namun dia belum bisa memastikan berapa kapasitas maksimal Masjid Istiqlal untuk pelaksanaan Idul Fitri nanti.

“Kami belum bisa memastikan 100 persennya. Kalau halaman depan dan koridor dipakai, bisa 300 persen kapasitasnya,” kata dia saat ditemui wartawan pada awal April lalu.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Akan Salat Idul Fitri di Istiqlal dan Mudik ke Banten

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya