Kalah di Pemilu 2019, PSI Masih Targetkan Pemilih Muda di 2024

PSI dorong anak muda jadi pemain utama di pemerintahan

Jakarta, IDN Times — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku masih menargetkan kelompok milenial dan Gen Z untuk meraih suara di Pemilu 2024.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengaku, pihaknya masih berupaya menggaet pemilih muda meski pada Pemilu 2019 kalah dan tak mendapat kursi di DPR.

“Jadi ini tantangan tersendiri buat kami untuk menggarap suara anak muda,” kata Grace Natalie kepada IDN Times, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga: [WANSUS] Bongkar Alasan PSI Deklarasi Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

1. PSI dorong anak muda jadi pemain utama di pemerintahan, bukan cadangan

Kalah di Pemilu 2019, PSI Masih Targetkan Pemilih Muda di 2024Ketum PSI Giring Ganesha bersama Sekjen PSI Dea Tunggaesti (kiri), Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni (kanan), dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie di KPU, Rabu (10/8/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Grace mengaku, pihaknya masih menyorot generasi muda agar masuk dalam struktur pemerintahan. PSI menilai, anak muda bukan lagi ‘pemain cadangan’ dalam pemerintahan, melainkan pemain utama.

“Supaya semakin banyak milenial dan gen Z yang tertarik untuk masuk ke sektor publik. Di PSI, anak muda itu bukan pemain cadangan melainkan pemeran utama,” ucap Grace.

2. Grace sebut banyak boomers yang memilih PSI di 2019

Kalah di Pemilu 2019, PSI Masih Targetkan Pemilih Muda di 2024Ketua umum PSI, Giring Ganesha (youtube.com/Partai Solidaritas Indonesia)

Grace juga menyebut, pada Pemilu 2019 lalu, lebih banyak generasi boomers yang memilih PSI. Sebagai informasi, PSI mendapatkan sekitar tiga juta suara dalam Pemilu 2019, mayoritas pemilih PSI itu merupakan generasi kelahiran 60-an (boomers).

“Dari hasil pemilu kemarin justru banyak boomers yang memilih PSI, mungkin karena generasi boomers memang lebih peduli dan relate dengan perkembangan politik,” ujar Grace.

Kendati demikian, pihaknya tetap menyorot pemilih muda sebagai generasi penerus negeri.

“PSI konsisten memberi ruang untuk anak-anak muda, anggota legislatif kami masih muda-muda banget, mayoritas di bawah usia 40 tahun,” kata dia.

3. Sejumlah kader meninggalkan PSI

Kalah di Pemilu 2019, PSI Masih Targetkan Pemilih Muda di 2024Ketua Umum PSI, Giring Ganesha (IDN Times/Aryodamar)

Sebelumnya, PSI sempat menyedot perhatian karena ditinggal beberapa kadernya yang cukup mentereng. Partai politik yang menggaungkan identitas kepemudaan ini disebut-sebut digoncang masalah internal.

PSI mulanya dinahkodai oleh Grace Natalie sebagai Ketua Umum. Namun pada 2021, Grace mundur dari jabatan Ketua Umum PSI dan digantikan oleh Giring Ganesha, eks vokalis band Nidji.

Grace Natalie sendiri kini menduduki jabatan baru sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PSI. Sementara Sekjen PSI diisi oleh Dea Tunggaesti.

Partai yang disebut representasi generasi muda ini tak berkomentar banyak terkait penggantian posisi pimpinan di PSI ini. Namun, semenjak Giring menjadi ketum, manuver politik PSI makin gencar menyoroti kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Pada pertengahan 2022, dua kader PSI mundur dari jabatannya. Bukan kaleng-kaleng, kader yang mundur ini juga merupakan pendiri PSI.

Dua kader PSI yang cukup memiliki nama dan pengaruh di kaum muda yakni Tsamara Amany dan Sunny Tanuwidjaja. Tsamara Amany keluar dari PSI mulai Senin 18 April 2022, karena ingin fokus mencari pengalaman baru di luar dunia politik.

“Untuk saat ini saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya. Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan, dan mengabdi untuk kepentingan perempuan,” kata Tsamara dalam keterangannya.

Sementara Sunny Tanuwidjaja mundur dari PSI disebut-sebut karena memiliki pandangan yang berbeda dengan PSI.

Baca Juga: PSI Minta Heru Budi Prioritaskan APBD untuk Normalisasi Sungai 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya