Komisi I DPR Bentuk Panja Kaji soal Peretasan Bjorka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times — Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono atau Dave Laksono mengatakan pihaknya kini sedang membuat panitia kerja (panja) soal peretasan data.
Dave mengatakan panja ini dibentuk untuk mengurai kendala dalam menangani kasus kebocoran data oleh peretas (hacker).
“Komisi 1 telah menetapkan panja kebocoran data untuk mengurai apa saja yang menjadi kendala dalam hal ini,” kata Dave saat dihubungi IDN Times, Senin (12/9/2022).
1. Panja bakal telusuri Bjorka
Dave mengatakan panja yang dibentuk ini termasuk bakal mengurai peretasan yang dilakukan Bjorka. Dia mengaku bakal mencari tahu bagaimana pembobolan pada laman pemerintah itu bisa terjadi.
“Panja mengurai seluruh kebocoran data termasuk Bjorka juga,” kata dia.
Baca Juga: Istana Sebut Kebocoran Surat Jokowi Hanya Bisa Sampai Daftar Isi
2. Bjorka ungkap banyak kebocoran data di Indonesia
Hacker Bjorka sedang ramai disorot publik beberapa waktu terakhir. Hacker anonim ini dikenal usai mengklaim telah meretas data pribadi Kominfo, Badan Intelijen Negara (BIN) hingga dokumen rahasia Presiden Indonesia.
Editor’s picks
Bjorka juga sebelumnya mengungkap ada kebocoran data kartu SIM di Indonesia, data pengguna Indihome, pelanggan PLN, serta data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diperjualbelikan secara daring.
Melalui unggahan Twitternya, Bjorka memberikan alasan mengapa dia banyak melakukan peretasan data di Indonesia.
3. Bjorka ingin membuat perubahan di Indonesia
Sebelum terkena suspend, Bjorka melalui akun Twitter pribadinya @bjorkanism buka suara mengapa melakukan peretasan data di Indonesia. Dia menyebut memilih menjadi martir untuk membuat perubahan di negara yang antikritik.
“Negara ini sudah terlalu lama dijalankan secara sewenang-wenang dan tanpa perlawanan. Mereka yang mengkritik secara permanen ‘dihapus’ dengan cara yang salah. Berbagai cara telah dilakukan termasuk cara yang benar, apakah itu berhasil? Jadi saya memilih menjadi martit untuk membuat perubahan dengan menampar wajah mereka,” kata Bjorka, dikutip Minggu (11/9/2022).
Bjorka juga mengaku melakukan peretasan data pemerintah Indonesia karena mendengar cerita temannya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Warsawa, Polandia.
Menurut cerita yang didapat Bjorka, pemerintahan Indonesia saat ini sangat kacau dan mudah diretas akibat perlindungan data pribadi yang buruk.
“Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah,” ujar Bjorka.
“Saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya indonesia. Aku melakukan ini untuknya,” sambung dia.
Baca Juga: Bjorka Retas Data Pemerintah, Demokrat Pedas Singgung PeduliLindungi