SMRC Ungkap Kans Anies Menang Pilpres Meski NasDem Lemah di DKI

Strategi NasDem gaet Anies agar pemilih di DKI meningkat

Jakarta, IDN Times — Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengungkapkan massa pemilih NasDem cenderung kuat di daerah luar Jawa seperti Sumatra dan Indonesia Timur. Massa pemilih NasDem justru lemah di Jawa, terutama DKI dan Jawa Barat.

Meski demikian, menurut dia, ada kecenderungan massa pemilih Anies Baswedan akan mendukung NasDem dalam Pilpres 2024.

1. NasDem lemah di Jabar dan DKI

SMRC Ungkap Kans Anies Menang Pilpres Meski NasDem Lemah di DKIKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Hasil survei SMRC 5-13 Agustus 2022 lalu kepada 1.220 responden, dengan wawancara tatap muka menunjukkan ada beberapa daerah memiliki dukungan yang kecil kepada NasDem. Sebagai informasi, margin of error survei tersebut sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei tersebut membandingkan suara pemilih NasDem pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Menurut data tersebut, Jawa Barat dan DKI Jakarta serta Banten menjadi daerah dengan pemilih NasDem yang minim.

“Konsisten Nasdem lemah di wilayah DKI dan Banten, di Jawa Barat yang paling lemah,” kata Deni dalam pemaparan hasil surveinya di YouTube SMRC.

Pada 2014, pemilih Nasdem di Jawa Barat hanya 4,9 persen, dan naik sedikit menjadi 5 persen pada 2019. Di DKI dan Banten, suara pemilih NasDem sebesar 5,6 persen pada 2014, dan menurun 5,1 persen pada 2019.

Sementara di luar Jawa, seperti di Sumatra, suara NasDem sebesar 7,9 persen pada 2014 dan 10 persen pada 2019. Kemudian di Indonesia Timur, suara NasDem 7,5 persen pada 2014 dan 13,2 persen pada 2019.

“Menarik di sini kita melihat Ada perubahan signifikan pada nasdem, dari 2014-2019 terutama di wilayah Indonesia Timur di luar Jawa-Sumatra. Dari 7,5 persen di 2014 menjadi naik 13,2 persen pada 2019. Naiknya sekitar 6 persen, lebih tinggi dari kenaikan lainnya,” ucap dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Bertemu Rizieq Shihab di Petamburan, Bahas Capres?

2. Dipengaruhi pemilih berdasarkan agama

SMRC Ungkap Kans Anies Menang Pilpres Meski NasDem Lemah di DKIAnies Baswedan (Dok Pemprov DKI)

Deni menyebut perbedaan suara pemilih dari Jawa dan luar Jawa itu disebabkan salah satu faktornya karena agama pemilih. Pada survei 2014, pemilih NasDem beragama Islam tak beda jauh dengan suara pemilih dari agama lainnya.

Pada 2014, suara pemilih Islam kepada NasDem sebesar 6,7 persen, sementara dari agama lainnya 6,4 persen.

Namun pada Pemilu 2019, suara pemilih Islam kepada NasDem hanya naik sampai 8,3 persen, berbeda dengan suara dari agama lainnya yang sampai 14,1 persen.

“Kita bisa lihat faktor agama, di Indonesia Timur banyak latar belakang non muslim,” ucap dia.

Baca Juga: Dekat Dengan Jokowi, Ternyata NasDem Kecipratan Popularitasnya!

3. Anies dongkrak elektabilitas NasDem di DKI

SMRC Ungkap Kans Anies Menang Pilpres Meski NasDem Lemah di DKIAnies Baswedan, Capres Pilihan Partai Nasdem untuk tahun 2024 (IDN Times/Fauzan)

Deni menilai dukungan NasDem kepada Anies Baswedan menjadi salah satu strategi NasDem untuk meningkatkan elektabilitas partai di daerah DKI Jakarta dan Banten. Menurutnya, pencalonan Anies Baswedan bisa memperkuat NasDem di daerah yang masih lemah.

“Saya kita itu hal yang pasti dipikirkan para elite NasDem ketika mencalonkan Anies. Pencalonan Anies saya kira diharapkan bisa memperkuat nasdem di wilayah yang selama ini mereka lemah,” tutur Deni.

Dia menjelaskan hal itu sedikitnya terbukti dengan survei elektabilitas NasDem menjelang 2024. Pasca NasDem menyebut sudah memiliki tiga nama untuk dideklarasikan, elektabilitasnya mulai meningkat.

“Elektabilitas NasDem pada survei Maret 2022, massa pemilh Anies hanya 1,4 persen dan meningkat jadi 8,1 persen pada survei Agustus 2022,” kata Deni.

“Jadi kelihatan NasDem sudah mulai menarik massa pemilih Anies lebih kuat daripada dua massa pemilih capres yang lain. Ini terjadi setelah pengumuman NasDem pada Juni lalu,” pungkasnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya