[WANSUS] Pesan Cucu Sukarno ke Generasi Muda: Politik Tak Menyeramkan

Puti Guntur Soekarno ingatkan generasi muda Jas Merah

Jakarta, IDN Times - Cucu Proklamator RI, Puti Guntur Soekarno, menyampaikan beberapa pesan kepada kalangan milenial atau anak muda. Anggota Komisi X DPR ini banyak bercerita tentang kehidupan sang kakek, Sukarno serta prinsip hidupnya.

Puti juga membagikan beberapa kisah perjalanan hidup Sukarno yang bisa jadi bahan pembelajaran generasi muda saat ini. Berikut hasil wawancara khusus IDN Times dengan Puti Guntur Soekarno.

Kesibukan sebagai anggota DPR jelang HUT ke-77 RI sekaligus pembukaan masa sidang bagaimana?

[WANSUS] Pesan Cucu Sukarno ke Generasi Muda: Politik Tak MenyeramkanCucu Soekarno sekaligus Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno saat wawancara khusus bersama IDN Times. (IDNTimes/Aldila Muharma)

Iya kalau sebagai anggota DPR RI tentunya kami sudah mulai persiapan-persiapan seperti nanti kan tanggal 16 akan ada pidato Presiden di DPR RI, ya itu kan biasanya paripurna karena kan semua anggota ada beberapa agenda lagi di hari itu.

Lalu dulu sih sebelum COVID-19, sebelum pandemik tentunya kami diminta hadir juga di Istana negara kan untuk perayaan kemerdekaan tanggal 17, tetapi ketentuan pasca-pandemik ini, kami dan selama pandemik ya Zoom lah itu lewat Zoom.

Kalau dulu ya tidak sebagai anggota DPR RI juga ya, tetapi salah satu kesibukannya ya tentunya tanggal 17 itu kami keluarga besar Sukarno seperti menyambut apa, kegembiraan bersama satu bangsa lah untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Ya seperti biasa, tentunya keluarga pahlawan di undang ke Istana, tetapi di luar itu juga ada beberapa biasanya menjelang kemerdekaan ini pasti akan ada acara-acara yang biasanya kami harus penuhi.

Walaupun sudah reses dari masa sidang?

Iya-iya, apalagi setelah menjadi anggota DPR RI tentunya. Karena kan ada, kebetulan kan ini ada kegiatan reses juga. Saya baru pulang kemarin dari dapil gitu. Ada beberapa kegiatan juga, baik kegiatan sebagai anggota DPR, kegiatan sebagai individu, kegiatan sebagai keluarga pahlawan, jadi memang banyaklah kegiatan, tentunya ini semua memang dalam rangka menyambut kemerdekaan.

Baca Juga: 9 Adu Gaya Kebaya Puti Soekarno Vs Syandria, Ibu-Anak Ekstra Anggun

Bagaimana biasanya keluarga besar Sukarno menyambut kemerdekaan RI?

[WANSUS] Pesan Cucu Sukarno ke Generasi Muda: Politik Tak MenyeramkanPuti Soekarno (instagram.com/puti_soekarno)

Kebetulan ini memang sudah garis tangannya. Kalau secara keluarga gitu ya, tanggal 17 Agustus itu hari lahirnya putri saya yang pertama. Jadi bertepatan dengan kemerdekaan.

Jadi biasanya di sela-sela kegiatan kenegaraan, kegiatan DPR RI, itu biasanya kami keluarga berkumpul untuk syukuran ulang tahun. Tapi setelah itu ya sudah, kami disibukkan dengan kegiatan masing-masing yang tentunya juga berkaitan dengan kemerdekaan itu.

Apa harapan dari cucu proklamator RI untuk sobat milenial di hari kemerdekaan?

[WANSUS] Pesan Cucu Sukarno ke Generasi Muda: Politik Tak MenyeramkanCucu Soekarno sekaligus Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno saat wawancara khusus bersama IDN Times. (IDNTimes/Aldila Muharma)

Kalau saya boleh memberikan saran ya, memberikan masukan kepada adik-adik milenial, karena tentunya 20 tahun lagi, 30 tahun ke depan ini adalah tahunnya adik-adik milenial. Kalau sekarang mereka mungkin tugasnya adalah belajar, belajar, dan belajar ya, mempelajari apa apa yang kemudian bisa jadi bekal di kemudian hari.

Tetapi nanti kita kan mau menyambut Indonesia emas kan di 2045, nah di 2045 inilah, adalah bagaimana anak-anak milenial sekarang ini kemudian akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan.

Ada yang mungkin bisa menjadi menteri, bisa menjadi presiden, menjadi legislator, maka ini adalah momen penting di mana kita sudah bisa merdeka dan Indonesia menjadi salah satu negara yang dipandang di dunia.

Jadi kalau anak-anak milenial ini kan sebenarnya di saat kemerdekaan ini yang ke-77 ini punya banyak kesempatan untuk belajar tentang Indonesia. Kalau Bung Karno katakana, jangan sekali kali meninggalkan sejarah.

Maka tugas dari adik-adik kita adalah ya menggali sebanyak-banyaknya sejarah Indonesia itu seperti apa. Kembali kepada pemikiran-pemikiran para pendahulu kita, para pendiri bangsa, dan mereka harus tahu bahwa kita punya satu identitas yang kuat sebagai suatu bangsa. Identitas kita adalah keberagaman kita, perbedaan kita. Jadi ini yang sebenarnya harus dipegang terus oleh adik-adik kita. Bahwa dengan kesempatan menyerap segala informasi, apalagi kalau generasi milenial kan katakan generasi yang tidak bisa jauh dari gadget ya, dari media sosial, dari internet.

Itu kan sebenarnya kalau secara positif kita bisa lihat bahwa mereka bisa menyerap segala macam informasi, tetapi juga mereka harus berhati-hati bahwa informasi yang mereka dapatkan itu harus yang sifatnya objektif, yang sifatnya bisa membangun bangsa ini, membangun diri sendiri, yang bisa kemudian menjaga keberagaman kita, menjaga identitas kita.

Maka saya ingin sampaikan bahwa ke depan, Indonesia ini adalah milik mereka. Maka, mau bagaimana bangsa kita dibawa, mau seperti apa negara ini tetap ada, Negara Kesatuan Republik Indonesia, bagaimana identitas kita, keberagaman kita ini bisa dijaga, itu semua ada di tangan generasi milenial sekarang. Jadi raihlah dan kemudian seraplah semua apa yang mereka bisa pelajari, yang bisa mereka berikan untuk Indonesia

Pandangan hidup Sukarno yang bisa diteladani generasi muda saat ini?

Ya tentunya yang pertama, pemikiran beliau. Beliau mengatakan bahwa saya bukan pencipta Pancasila, tetapi saya adalah penggali Pancasila. Di mana nilai-nilai luhur bangsa ini saya gali, yang sebenarnya sudah ada beribu-ribu tahun lamanya.

Ya kalau apa yang dikatakan sebagai pegangan hidup, ini bukan apa ya, bukan hanya sekadar kiasan atau saya bicara, pandangan hidup saya adalah Pancasila itu sendiri, nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila itu sendiri, apa namanya keberagaman itu tadi, menghormati, menghormati perbedaan kita, menghargai perbedaan kita, mensyukuri apa yang sudah kita miliki, sebagai suatu bangsa yang besar gitu, bangsa yang sampai saat ini menjadi suatu bangsa yang bisa dipandang, kemudian dihormati oleh seluruh dunia.

Ya itu yang saya pegang, jadi buat saya perbedaan itu bukan satu masalah. Kalau saya punya teman, punya sahabat beda etnis, beda suku, beda agama, itu menjadi bagian dari apa hasanah, nilai kehidupan kita. Kemudian berusaha untuk sopan, berusaha untuk menghargai, itu menjadi bagian nilai-nilai yang saya juga ingin tularkan ke anak-anak saya gitu.

Keberagaman itu tadi ya?

Iya, artinya nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, itu harus bisa kemudian diajarkan dalam keseharian kita, di dalam kehidupan keluarga.

Dua tahun lagi jadi tahun politik, ada pesan untuk generasi muda?

[WANSUS] Pesan Cucu Sukarno ke Generasi Muda: Politik Tak MenyeramkanPuti Soekarno (instagram.com/puti_soekarno)

Jangan takut untuk berpolitik, dalam artian politik itu bukan sesuatu yang menyeramkan gitu. Bukan sesuatu yang menakutkan, bukan sesuatu yang harus dihindari. Karena kalau kita melek politik, sobat sobat milenial, adik adik saya ini semua mengerti tentang politik, maka ia akan bisa menjadi, apa namanya, menjadi ujung tombak pembaruan.

Karena semua yang terjadi dalam sejarah bangsa ini, perubahan-perubahan yang ada dalam sejarah bangsa ini semua adalah dipelopori oleh pemuda, dipelopori oleh anak muda.

Kalau sekarang adalah generasi milenial, tentunya di zaman Budi Utomo generasi milenial pada saat itu. Di zaman Sumpah Pemuda ya generasi milenial saat itu. Bahkan Bung Karno sendiri mulai melakukan suatu pergerakan untuk kemerdekaan bangsanya di umur 16 tahun.

Demikian juga pendiri bangsa yang lain. Jadi semua sejarah, pergerakan, perubahan yang ada di Indonesia, baik itu dari zaman Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Proklamasi, kemudian sampai Reformasi, itu semua ujung tombak perubahan itu adalah anak muda. Dan itu karena apa? Karena anak-anak muda itu melek politik, mengerti tentang politik.

Maka generasi milenial sekarang jangan kemudian menjadi apatis tentang keadaan bangsa ini.

Politik itu tidak hanya urusan pilkada, urusan pilpres, tapi politik itu bicara soal ekonomi, bicara soal kebudayaan, bicara soal sosial, bicara soal keberagaman itu tadi, maka generasi milenial harus berani menyuarakan hal-hal yang positif untuk bangsanya.

Dengan hal yang positif itu, makanya nanti di tahun politik akan tidak menjadi panas. Karena saya percaya, apa yang dilakukan oleh generasi milenial sebagai satu gerakan, itu akan menjadi berujung kepada kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah. Dan saya sekarang melihat bahwa di kantor-kantor kementerian itu banyak sekali generasi-generasi muda yang diangkat sebagai kepala staf ahli, atau sebagai tim dari menteri tersebut, bahkan Bapak Presiden juga seperti itu.

Itu adalah salah satu yang menunjukkan bahwa pemikiran anak-anak muda itu tidak ditinggalkan. Kita butuh pemikiran anak muda yang kreatif, yang inovatif, yang kemudian bisa memberikan warna baru dalam pembangunan bangsa.

Baca Juga: 9 Adu Gaya Puti Soekarno Vs Puan Maharani, Duo Cucu Presiden Anggun

https://www.youtube.com/embed/RrUiJtSTLF8

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya