Menag Ingin Kembangkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren

18 Nov 2024, 15:14 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) 2024, di Bumi Perkemahan dan Wisata Cibubur, Jakarta Timur (dok. Kemenag)

Intinya sih...

Menteri Agama komitmen kembangkan gerakan kepramukaan di madrasah untuk persiapan generasi adaptif dan kreatif.
Gerakan Pramuka harus menjadi media efektif yang tangguh dan inovatif untuk menghadapi tantangan zaman.
Gerakan Pramuka dapat meningkatkan keterampilan siswa madrasah tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan komitmennya mengembangkan gerakan kepramukaan di madrasah, dalam rangka menyiapkan generasi yang adaptif dan kreatif. Hal ini disampaikan Menag saat membuka Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) 2024, di Bumi Perkemahan dan Wisata Cibubur, Jakarta Timur.

Nasaruddin mengatakan, gerakan kepramukaan adalah warisan para perintis bangsa yang telah melekat dalam masyarakat Indonesia, termasuk siswa madrasah dan santri pesantren.

“Kami akan mempertahankan tradisi yang sangat positif ini di masa-masa mendatang. Gerakan Kepramukaan dengan Kementerian Agama tidak bisa dipisahkan,” ujar Nasaruddin Umar dalam keterangannya, Senin (18/11/2024).

1. Gerakan Pramuka harus jadi media efektif yang tangguh

Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) 2024, di Bumi Perkemahan dan Wisata Cibubur, Jakarta Timur (dok. Kemenag)

Nasaruddin menyampaikan, Gerakan Pramuka harus menjadi media efektif yang tangguh dan inovatif untuk menghadapi tantangan zaman. Ia menekankan pentingnya kegiatan kepramukaan yang unggul dalam moralitas dan kepemimpinan, yang disandingkan dengan program pendidikan untuk siswa madrasah.

“InsyaAllah madrasah dan pondok pesantren, kami akan tetap mempertahankan tradisi ini di masa-masa yang akan datang. Bahkan di pondok pesantren yang saat ini berjumlah 41 ribu di seluruh Indonesia, kami pun juga menganjurkan bahkan mengharuskan untuk melakukan Gerakan Kepramukaan ini,” ucap dia.

2. Gerakan Pramuka bisa meningkatkan keterampilan

Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) 2024, di Bumi Perkemahan dan Wisata Cibubur, Jakarta Timur (dok. Kemenag)

Gerakan Pramuka, menurut Nasaruddin, dapat meningkatkan keterampilan siswa madrasah dan santri pesantren tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan.

“Dunia menghadapi perubahan signifikan, sosial, ekonomi, maupun teknologi, diperlukan generasi yang adaptif, kreatif, dan mempunyai keterampilan beragam,” kata dia.

3. Acara KPMN 2024 diikuti 2.152 peserta

Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) 2024, di Bumi Perkemahan dan Wisata Cibubur, Jakarta Timur (dok. Kemenag)

KPMN 2024 diselenggarakan untuk menjawab tantangan ini dengan memperkuat mental, fisik, keterampilan, kepemimpinan, literasi digital, dan moderasi beragama. Acara ini diikuti oleh 2.152 Pramuka Penggalang dan Penegak madrasah dari berbagai wilayah dan berlangsung mulai 17-22 November 2024 di Cibubur.

Pembukaan KPMN 2024 ditandai dengan pemukulan Rampak Bedug oleh Menteri Agama, didampingi Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Bachtiar, Dirjen Pendidikan Islam Abu Rochmad, dan Direktur KSKK Madrasah Sidik Sisdiyanto. Acara pembukaan juga diwarnai dengan penyematan tanda peserta dan pengibaran bendera kegiatan.

KPMN merupakan rekreasi edukatif di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar yang bertujuan membina persaudaraan dan perdamaian. Acara ini menjadi ajang penting bagi Pramuka Penggalang dan Penegak untuk belajar dan berkembang.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rochmad menuturkan KPMN 2024 mengusung tema “Membangun Generasi Muda yang Maju, Bermutu, dan Mendunia”.

"KPMN 2024 adalah sarana pendidikan dan pertemuan besar bagi Pramuka Penggalang dan Penegak yang bertujuan untuk membentuk watak, meningkatkan sikap kemandirian, keterampilan, serta rasa kebangsaan yang ber-Bhinneka sebagai manusia ber-IMTAQ, ber-IPTEK, dan berjiwa Pancasila, sehingga dapat lebih siap untuk berkontribusi dalam masyarakat global," ujar Abu.