Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Munas Partai Golkar. IDN Times/Abdurrahman

Jakarta, IDN Times - Partai Golongan Karya (Golkar) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember 2019. Agenda besar Munas Golkar tahun ini adalah untuk memilih pemimpin baru pada periode 2019-2024.

Meskipun belum menetapkan tanggal pasti kapan digelarnya Munas, gaung persaingan perebutan kursi nomor satu di tubuh partai berlambang pohon beringin ini mulai nyaring terdengar.

Dua nama tokoh besar Golkar seperti Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Airlangga Hartarto saat ini digadang-gadang akan “berduel” di Munas. Keduanya diketahui sama-sama telah menyiapkan tim serta basis dukungan untuk bisa memenangkan kontestasi tersebut.

1. Perebutan kursi ketum golkar diprediksi akan memanas

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga memprediksi bahwa kontestasi pemilihan ketum Golkar akan memanas. Bukan tanpa sebab, hingga saat ini baru ada dua nama kandidat calon yang menyeruak untuk maju sebagai calon ketum Golkar.

Namun, ia tidak setuju apabila dalam kontestasi itu, masing-masing kandidat saling menyerang secara personal bukan menunjukkan visi dan misi untuk membangun partai berlambang beringin tersebut.

"Karena dua calon membuat memanas dan kita saling hajar sekarang panas. Orang mengatakannya dinamika itu bagus tapi kalau destruktif itu bukan dinamika lagi," kata Andi di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (7/7).

Meskipun diprediksi akan memanas, namun Andi berharap agar pemilihan ketum Golkar tidak seperti pertarungan di Pilpres 2019 lalu lantaran akan membawa dampak negatif bagi partai.

"Saya cuma sebagai fungsionaris mengharapkan supaya kontestasi Partai Golkar bukan seperti cebong kampret, tidak positif. Mudah-mudahan republik ini cepat mencairkan ketegangan," ungkapnya. 

Lebih jauh ia menegaskan, kedua calon tersebut juga diminta untuk menahan diri agar internal partai tetap kondusif demi terselenggaranya pemilihan ketum yang dapat menghasilkan pemimpin terbaik untuk lima tahun kedepan. "Kedua pihak bisa menahan diri bayangkan kita satu anak bangsa mencebong-cebongkan mengkampret-kampretkan," ucapnya. 

Sebagaimana diketahui, Bamsoet saat ini menempati posisi strategis di pemerintahan sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar. Tidak kalah dengan Bamsoet, Airlangga sendiri adalah seorang Menteri Perindustrian yang juga tengah menjabat sebagai Ketua Umum Golkar.

Nah bagaimana ya peta kekuatan antar keduanya dalam kontestasi ini? Siapa yang paling banyak mendapatkan dukungan suara di internal partai? 

2. Kubu Bamsoet sebut kepemimpinan Airlangga banyak melakukan penyimpangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di