Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ecdd5822-e061-458f-a6df-f382bb5b2235.jpeg
Menaker saat menjadi narasumber dalam Dialog Terbuka Menuju Hubungan Industrial yang Proaktif dan Transformatif di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025). (Dok. Kemnaker)

Intinya sih...

  • Hubungan industrial harmonis kunci menyelesaikan banyak tantangan ketenagakerjaan

  • Dampak positif terhadap iklim investasi, termasuk penguatan link and match dan pekerjaan inklusif

  • Stabilitas hubungan industrial sebagai indikator utama bagi para investor dalam menanamkan modal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times — Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa hubungan industrial yang harmonis dalam sebuah perusahaan merupakan elemen kunci dalam menciptakan iklim ketenagakerjaan yang sehat.

Ia menilai, berbagai tantangan ketenagakerjaan saat ini sering kali berakar dari persoalan hubungan industrial yang belum ideal.

"Kalau hubungan industrial harmonis, maka akan tercipta budaya kerja yang transformatif, di mana buruh dan pengusaha dapat membentuk tim kerja yang luar biasa. Mereka memiliki visi bersama. Istilah kita itu buruh sejahtera, industrinya kuat dan maju. Core-nya ini culture," ujar Menaker saat menjadi narasumber dalam Dialog Terbuka Menuju Hubungan Industrial yang Proaktif dan Transformatif di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025).

1. Mampu menyelesaikan banyak tantangan ketenagakerjaan

Menaker saat menjadi narasumber dalam Dialog Terbuka Menuju Hubungan Industrial yang Proaktif dan Transformatif di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025). (Dok. Kem

Menaker menambahkan, hubungan industrial yang harmonis dan kondusif akan mampu menyelesaikan banyak tantangan ketenagakerjaan yang ada saat ini.

"Ketika hubungan industrial mencapai kondisi yang harmonis dan kondusif, maka banyak tantangan ketenagakerjaan yang akan terselesaikan dengan sendirinya," imbuhnya.

2. Dampak positif terhadap iklim investasi

ilustrasi investasi (unsplash.com/@towfiqu999999)

Adapun tantangan-tantangan yang dimaksud antara lain mencakup penguatan link and match dan optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK), pekerjaan yang layak dan inklusif bagi kelompok rentan, penyusunan regulasi ketenagakerjaan, penegakan hukum terhadap norma ketenagakerjaan dan K3, serta penerapan hubungan industrial yang transformatif.

Lebih lanjut, Menaker menekankan bahwa kondisi hubungan industrial yang harmonis juga akan berdampak positif terhadap iklim investasi.

3. Salah satu indikator utama

Menaker saat menjadi narasumber dalam Dialog Terbuka Menuju Hubungan Industrial yang Proaktif dan Transformatif di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025). (Dok. Kemnaker)

Para investor, baik dari dalam maupun luar negeri, umumnya akan mempertimbangkan stabilitas hubungan industrial sebagai salah satu indikator utama sebelum menanamkan modal. 

"Kenapa orang mau berinvestasi di suatu negara? Karena situasinya kondusif. Itu yang harus kita bangun. Kondusif dalam arti adanya norma, nilai dan kesatuan visi," ucapnya. (WEB)

Editorial Team