Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gandeng Kemnaker, Mentrans Tak Ingin Transmigran Hanya Jadi Buruh

WhatsApp Image 2025-08-05 at 10.04.23 (3).jpeg
Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara gandeng Kementerian Ketenagakerjaan buat siapkan calon transmigran supaya punya skill masuk ke industri (Dok. Media Kementrans)
Intinya sih...
  • Kerja sama MoU antara Kementerian Transmigrasi dan Ketenagakerjaan
  • Calon transmigran dapat terjun ke industri dengan sertifikasi
  • Pelatihan teknik kejuruan dilakukan di berbagai balai pelatihan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Transmigrasi menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan untuk menyiapkan keterampilan dan sertifikasi bagi para calon transmigran yang dapat digunakan untuk bekerja di sektor industri.

Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara ingin calon-calon transmigran kelak bisa memanfaatkan balai-balai pelatihan tenaga kerja yang tersebar di berbagai daerah untuk meningkatkan keterampilannya.

“Kami ingin calon transmigran menjalani pelatihan terlebih dahulu agar mereka memiliki keterampilan dan sertifikasi yang dapat digunakan untuk bekerja di sektor industri. Misalnya, pelatihan las bersertifikat dapat menghasilkan gaji hingga Rp 17 juta per bulan,” kata Iftitah Sulaiman Suryanagara, dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).

1. Kerja sama diikat dalam sebuah MoU

WhatsApp Image 2025-08-05 at 10.04.23.jpeg
Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara gandeng Kementerian Ketenagakerjaan buat siapkan calon transmigran supaya punya skill masuk ke industri (Dok. Media Kementrans)

Kerja sama ini kemudian diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar kedua menteri sebagai dasar kerja sama yang berkelanjutan.

Sinergi ini akan mencakup penyediaan pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), pemetaan kebutuhan industri, serta penempatan kerja di dalam dan luar negeri, seperti pasar Jepang yang memiliki kebutuhan tinggi terhadap tenaga kerja terampil.

Kementrans akan membentuk tim kerja bersama dengan Kemnaker untuk mengembangkan model pelatihan yang lebih responsif terhadap kebutuhan industri dan karakteristik kawasan transmigrasi.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan, pihaknya siap untuk menurunkan instruktur terbaik ke kawasan-kawasan transmigrasi.

“Kemenaker siap menurunkan langsung para instruktur ke kawasan-kawasan transmigrasi guna meningkatkan kualitas SDM transmigran,” ujar Menteri Ketenagakerjaan Yassierli.

2. Calon transmigran bisa terjun ke industri lewat bekal sertifikasi

WhatsApp Image 2025-08-05 at 10.04.23 (1).jpeg
Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara gandeng Kementerian Ketenagakerjaan buat siapkan calon transmigran supaya punya skill masuk ke industri (Dok. Media Kementrans)

Iftitah menambahkan, dengan bekal keterampilan industri serta sertifikasi resmi yang mendukung, para calon transmigran lebih siap untuk masuk ke dunia kerja, baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Pentingnya kolaborasi lintas kementerian untuk mengubah persepsi publik terhadap transmigrasi. Transmigrasi hari ini bukan sekadar perpindahan penduduk, tapi penciptaan pusat ekonomi berbasis industri dan investasi. Untuk itu, SDM transmigran harus unggul dan siap kerja,” kata Iftitah menambahkan.

3. Transmigran jangan hanya jadi buruh

DSC07939.JPG
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara (IDN Times/Aryodamar)

Pelatihan teknik kejuruan akan dilakukan di balai-balai pelatihan milik Kemenaker yang tersebar di berbagai wilayah seperti Bali, Fakfak, Biak, Kerom, Sorong, dan Merauke.

Balai-balai ini telah memiliki fasilitas pelatihan di bidang teknik listrik, pengelasan, pertanian, tata busana, hingga teknologi informasi. Instruktur dari balai-balai ini rencananya akan dilibatkan langsung untuk melatih calon transmigran. Pertemuan juga membahas strategi pelatihan di Sorong bagi transmigran lokal Papua.

“Kami ingin transmigran tidak hanya menjadi buruh, tapi juga pemilik. Ini sejalan dengan arahan Presiden agar rakyat menjadi pemilik utama ekonomi,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us